SEOUL. Para supir taksi Korea Selatan memulai mogok nasional pertama hari ini, menuntut kenaikan tarif dan penggunaan bahan bakar lain selain gas. Harga LPG untuk taksi naik 28% dalam tiga tahun terakhir. Kim Do Gil, jurubicara asosiasi taksi yang memimpin mogok mengatakan, harga buka pintu maksimal bertahan di angka 2.400 won atau setara US$ 2,07 sejak 2009. Organisasi ini memiliki 160.000 anggota dan mengkoordinasi mogok sehari bersama dengan dua serikat pekerja dan asosiasi yang mewakili 130.000 supir.Tanpa taksi, lalu lintas sepanjang jalan Sejong, jalan utama pusat kota Seoul lancar jaya pada pukul 11.20 waktu setempat. Kim Hak Weon, pejabat kementerian transportasi mengatakan, pada pukul 09.00 pagi tadi di Seoul, hanya 16% dari total taksi yang masih beroperasi secara nasional. Di Seoul, hanya 8.800 dari 73.000 taksi yang masih beroperasi.Perusahaan transportasi Korea Selatan menambah bus dan kereta untuk mengakomodasi komuter. Kementerian transportasi menambah 255 jadwal kereta, 988 bus jarak jauh, dan 2.773 bus lokal.Negosiasi pemerintah dan asosiasi supir taksi terakhir berlangsung 12 Juni dan kelar tanpa penyelesaian. Para supir taksi menuntut pemerintah untuk mengizinkan penggunaan bahan bakar lain selain LPG, seperti bensin atau solar. Asosiasi juga meminta pemerintah mengurangi izin taksi dan memberi kompensasi bagi para supir yang melepas pekerjaannya.Harga LPG naik menjadi 1.145 won per liter April lalu, naik dari 900 won per liter bulan Maret 2009. Berdasarkan data Korea National Oil Corp, harga LPG naik 8,9% pada empat bulan pertama tahun ini. Harga bensin naik 4,6% dan solar naik 1,4%.
Supir taksi Korea mogok menuntut kenaikan tarif
SEOUL. Para supir taksi Korea Selatan memulai mogok nasional pertama hari ini, menuntut kenaikan tarif dan penggunaan bahan bakar lain selain gas. Harga LPG untuk taksi naik 28% dalam tiga tahun terakhir. Kim Do Gil, jurubicara asosiasi taksi yang memimpin mogok mengatakan, harga buka pintu maksimal bertahan di angka 2.400 won atau setara US$ 2,07 sejak 2009. Organisasi ini memiliki 160.000 anggota dan mengkoordinasi mogok sehari bersama dengan dua serikat pekerja dan asosiasi yang mewakili 130.000 supir.Tanpa taksi, lalu lintas sepanjang jalan Sejong, jalan utama pusat kota Seoul lancar jaya pada pukul 11.20 waktu setempat. Kim Hak Weon, pejabat kementerian transportasi mengatakan, pada pukul 09.00 pagi tadi di Seoul, hanya 16% dari total taksi yang masih beroperasi secara nasional. Di Seoul, hanya 8.800 dari 73.000 taksi yang masih beroperasi.Perusahaan transportasi Korea Selatan menambah bus dan kereta untuk mengakomodasi komuter. Kementerian transportasi menambah 255 jadwal kereta, 988 bus jarak jauh, dan 2.773 bus lokal.Negosiasi pemerintah dan asosiasi supir taksi terakhir berlangsung 12 Juni dan kelar tanpa penyelesaian. Para supir taksi menuntut pemerintah untuk mengizinkan penggunaan bahan bakar lain selain LPG, seperti bensin atau solar. Asosiasi juga meminta pemerintah mengurangi izin taksi dan memberi kompensasi bagi para supir yang melepas pekerjaannya.Harga LPG naik menjadi 1.145 won per liter April lalu, naik dari 900 won per liter bulan Maret 2009. Berdasarkan data Korea National Oil Corp, harga LPG naik 8,9% pada empat bulan pertama tahun ini. Harga bensin naik 4,6% dan solar naik 1,4%.