KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suplai berlebih, harga gas alam diprediksi masih akan lesu di awal 2020. Tren pergerakan gas alam berbanding terbalik dengan kebanyakan harga komoditas yang saat ini tengah rebound. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, kurs dollar AS yang lesu terhadap rata-rata mata uang mayoritas turut memberi sentimen negatif bagi pergerakan harga gas alam. Mengutip Bloomberg, harga gas alam untuk kontrak Januari 2020 berada di level US$ 2,24 per mmbtu pada perdagangan Jumat (27/12). Angka tersebut tercatat turun dibandingkan hari sebelumnya yakni US$ 2,29 per mmbtu. "Bahkan, faktor musiman juga tidak mendukung, musim winter kali ini tidak berpengaruh (demand). Harga gas alam tertekan fundamental dan suplai yang berlebih," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (27/12).
Suplai berlebih bakal menekan harga gas alam di awal 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suplai berlebih, harga gas alam diprediksi masih akan lesu di awal 2020. Tren pergerakan gas alam berbanding terbalik dengan kebanyakan harga komoditas yang saat ini tengah rebound. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, kurs dollar AS yang lesu terhadap rata-rata mata uang mayoritas turut memberi sentimen negatif bagi pergerakan harga gas alam. Mengutip Bloomberg, harga gas alam untuk kontrak Januari 2020 berada di level US$ 2,24 per mmbtu pada perdagangan Jumat (27/12). Angka tersebut tercatat turun dibandingkan hari sebelumnya yakni US$ 2,29 per mmbtu. "Bahkan, faktor musiman juga tidak mendukung, musim winter kali ini tidak berpengaruh (demand). Harga gas alam tertekan fundamental dan suplai yang berlebih," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (27/12).