JAKARTA. Penundaan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) memberi angin segar pada pasar obligasi korporasi. Peluang kenaikan harga masih terbuka, sebab pasokan obligasi korporasi berpotensi menggemuk pada sisa tahun ini. Jumat (18/9), rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,26% dibanding hari sebelumnya menjadi 102,30. Rebound pasar obligasi korporasi mengekor kenaikan harga surat utang negara (SUN) yang kompak menguat. INDOBeX Government Clean Price naik 0,71% pada periode sama. Penguatan pasar obligasi terjadi setelah The Fed menunda rencana kenaikan fed fund rate. Keputusan itu mengendurkan otot rupiah, sehingga rupiah menguat. “Sebelum rapat FOMC pada pekan lalu, investor menjual obligasi domestik. Tapi, setelah hasil pertemuan dirilis, investor melakukan short covering,” ujar Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar.
Suplai besar, harga obligasi bisa mekar
JAKARTA. Penundaan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) memberi angin segar pada pasar obligasi korporasi. Peluang kenaikan harga masih terbuka, sebab pasokan obligasi korporasi berpotensi menggemuk pada sisa tahun ini. Jumat (18/9), rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,26% dibanding hari sebelumnya menjadi 102,30. Rebound pasar obligasi korporasi mengekor kenaikan harga surat utang negara (SUN) yang kompak menguat. INDOBeX Government Clean Price naik 0,71% pada periode sama. Penguatan pasar obligasi terjadi setelah The Fed menunda rencana kenaikan fed fund rate. Keputusan itu mengendurkan otot rupiah, sehingga rupiah menguat. “Sebelum rapat FOMC pada pekan lalu, investor menjual obligasi domestik. Tapi, setelah hasil pertemuan dirilis, investor melakukan short covering,” ujar Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar.