Suplai Mini, Indonesia Berpotensi Kehilangan Pasar Kopi



JAKARTA. Pengusaha kopi khawatir akan minimnya suplai kopi dari Sumatera akibat mundurnya musim panen. Negara-negara penghasil kopi lain berpotensi mengambil pasar Indonesia, sementara pembeli pun akan mulai beralih pada negara-negara dengan suplai kopi yang memadai. "Pembeli kopi robusta akan mengambil kopi dari negara lain," kata Muchtar Lutfi, Ketua Litbang Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Lampung, kepada KONTAN, Selasa (13/7). Menurutnya, produksi kopi hingga semester pertama tahun ini turun jauh dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu negara yang berotensi menggaet pembeli dari Indonesia adalah Vietnam. Pasalnya, negara itu juga memproduksi kopi robusta, jenis kopi yang sama yang diproduksi oleh petani kopi di Lampung. Sayangnya, tidak banyak usaha yang bisa diupayakan oleh AEKI Lampung. Soalnya, ini berkaitan dengan cuaca. Tahu sendiri, minimnya pasokan kopi dari petani disebabkan oleh mundurnya musim tanam sehingga produksi kopi tidak maksimal. Meski sebagian petani sudah mulai panen di bulan Juni, mereka tidak bisa memaksimalkan pengeringan secara manual dengan menggunakan cahaya matahari. “Sekarang sudah saatnya musim kemarau, tapi curah hujannya masih tinggi sehingga petani tidak bisa mengeringkan kopi," jelas Lutfi.Sampai dengan Juni 2010, realisasi volume ekspor kopi dari Indonesia hanya naik setengah lebih sedikit dibandingkan dengan ekspor pada waktu yang sama tahun lalu. Bahkan diyakini, ekspor kopi tahun 2010 ini bakal anjlok dibandingkan realisasi ekspor tahun 2009. “Ekspor bakal turun, karena tidak bisa kekejar seperti ekspor tahun lalu,” kata Lutfi.Ekspor kopi Lampung menyumbang sekitar 80% dari realisasi ekspor kopi secara nasional. Karena ekspor kopi dari Lampung tersebut datang Lampung sendiri juga dari Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: