KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatat progres suplai Readymix sebesar 99% untuk proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. 

Seluruh Readymix dikirim dari Batching Plant WSBP Sepaku yang berjarak sekitar 10 km dari lokasi proyek, menggunakan Truck Mixer, sehingga suplai dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

“Progres suplai yang hampir mencapai 100% ini menunjukkan komitmen dan kapabilitas WSBP dalam menyediakan produk berkualitas tinggi dengan tepat waktu. Kepercayaan dari WASKITA-NINDYA KSO sebagai kontraktor utama merupakan bukti bahwa WSBP dapat diandalkan dalam proyek strategis nasional seperti ini,” ujar Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary WSBP, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (27/9). 

Baca Juga: Kontrak Baru Waskita Beton (WSBP) Capai Rp 1,6 Triliun Per Agustus 2024

Ia menyampaikan proyek ini akan difungsikan sebagai kantor Kementerian Koordinator, salah satu bagian penting dari kawasan pusat pemerintahan di IKN Nusantara. Dengan suplai sebanyak 16.001,5 m³ Readymix, WSBP berkontribusi dalam mendukung percepatan pembangunan IKN yang akan menjadi simbol Indonesia masa depan.

Dari proyek ini, WSBP berhasil memperoleh nilai kontrak sebesar Rp22,53 miliar. Proyek ini memberikan dampak signifikan pada portofolio proyek di WSBP di Kalimantan dan sekitarnya. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat membuka peluang kontrak eksternal lainnya di IKN Nusantara, baik dalam pembangunan infrastruktur pemerintahan maupun proyek komersial, perumahan, dan fasilitas publik.

“Dengan penyelesaian proyek ini, kami optimistis dapat terus meningkatkan perolehan kontrak di kawasan IKN. WSBP akan terus memperkuat posisinya sebagai mitra yang andal dan berdaya saing tinggi dalam mendukung pembangunan nasional,” tambah Fandy.

Baca Juga: WSBP Catatkan Raihan Kontrak Baru Rp 1,6 Triliun Hingga Agustus 2024

Sebagai bagian dari strategi perusahaan, WSBP berkomitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan manajemen risiko dalam setiap proyeknya, sehingga tidak hanya memastikan kualitas terbaik, tetapi juga keberlanjutan jangka panjang dan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi