JAKARTA. Harga minyak mentah mulai memanas. Optimisme pelaku pasar terhadap tren pemulihan mendongkrak harga si emas hitam ke posisi tertinggi enam pekan. Mengutip Bloomberg, Selasa (17/2) pukul 17.25 WIB harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret 2015 di New York Merchantile Exchange naik 1,25% menjadi US$ 53,44 per barel. Ini adalah harga tertinggi sejak 2 Januari lalu. Pada pekan lalu, harganya sudah naik 2,1%. Analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy menilai, minyak memasuki pergerakan yang stabil dengan kecenderungan naik tipis. Kenaikan ini dipicu keyakinan para negara produsen yang tergabung dalam OPEC bahwa pasar bisa mempertahankan tren kenaikan yang sudah berlangsung dua pekan terakhir. Apalagi, Ali Al-Omair, Menteri Perminyakan Kuwait, menyebutkan, suplai di pasar global global lebih kecil dibanding perkiraan selama ini yang mencapai 1,8 juta barel per hari. Belum lagi, OPEC yang menyumbang 40% pasokan minyak dunia telah memotong kuota produksi pada 9 Februari lalu. Ini pemangkasan terdalam sepanjang enam tahun terakhir.
Suplai stabil, harga minyak bisa melesat
JAKARTA. Harga minyak mentah mulai memanas. Optimisme pelaku pasar terhadap tren pemulihan mendongkrak harga si emas hitam ke posisi tertinggi enam pekan. Mengutip Bloomberg, Selasa (17/2) pukul 17.25 WIB harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret 2015 di New York Merchantile Exchange naik 1,25% menjadi US$ 53,44 per barel. Ini adalah harga tertinggi sejak 2 Januari lalu. Pada pekan lalu, harganya sudah naik 2,1%. Analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy menilai, minyak memasuki pergerakan yang stabil dengan kecenderungan naik tipis. Kenaikan ini dipicu keyakinan para negara produsen yang tergabung dalam OPEC bahwa pasar bisa mempertahankan tren kenaikan yang sudah berlangsung dua pekan terakhir. Apalagi, Ali Al-Omair, Menteri Perminyakan Kuwait, menyebutkan, suplai di pasar global global lebih kecil dibanding perkiraan selama ini yang mencapai 1,8 juta barel per hari. Belum lagi, OPEC yang menyumbang 40% pasokan minyak dunia telah memotong kuota produksi pada 9 Februari lalu. Ini pemangkasan terdalam sepanjang enam tahun terakhir.