SUPR membangun 1.000 menara baru



jakarta. PT Solusi Tunas Pratama Tbk optimistis bisa merampungkan pembangunan 800 menara-1.000 menara baru hingga pengujung 2013. Hingga saat ini, perusahaan berkode saham SUPR ini telah berhasil mendirikan sekitar 200 menara baru.

Robert Tanihaha, Direktur Utama Solusi Tunas Pratama menargetkan, hingga semester I-2013, pihaknya bisa membangun 400 menara hingga 500 menara. "Di semester I tahun ini, targetnya bisa bangun separuh dari target," ujarnya, Kamis (16/5).

Dengan asumsi SUPR mampu membangun hingga 1.000 menara baru, maka di akhir 2013, perusahaan menara ini akan memiliki sekitar 3.439 menara.Pada Maret 2013 lalu, SUPR telah menandatangani perjanjian pembelian aset menara telekomunikasi dengan beberapa perusahaan tower. Mereka adalah PT Deltacomsel Indonesia, PT Dharma Maju Sarana, dan PT Java Telekomunikasi Indonesia.


Perusahaan lainnya adalah PT Indonusa Mora Perkasa, PT Prima Telekomunikasi Indonesia, serta PT Sinar Rajawali Perkasa. Berdasarkan data resmi SUPR, sepanjang Januari-Maret 2013, jumlah menara tambahan hasil akuisisi sebanyak 493 menara .

Capex Rp 1,5 triliun

Secara keseluruhan, hingga kuartal I-2013, total sites Solusi Tunas Pratama mencapai 3.065. Sites itu terdiri dari 2.504 menara dan 561 fasilitas penunjangnya. Angka ini meningkat sekitar 36,46% dibandingkan akhir 2012 yang sebanyak 2.246 sites.

Hal itu berujung pada peningkatan jumlah penyewaan. Hingga akhir 2012, jumlah penyewaan perusahaan infrastruktur ini sebesar 3.459. Sepanjang tiga bulan pertama, jumlah penyewaan meningkat menjadi 4.555.

Untuk membiayai ekspansi organiknya tersebut, manajemen SUPR menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut berasal dari hasil pinjaman bank.

Sekedar informasi, pada akhir Maret 2013 lalu, SUPR telah menandatangani perjanjia pinjaman dengan Standard Chartered Bank dan DBS Bank. Keduanya bertindak sebagai mandated lead arranger (MLA).

Total fasilitas pinjaman mencapai US$ 300 juta. Pinjaman tersebut berjangka waktu lima tahun. Sebagian dari pinjaman atau sebesar Rp 1,08 triliun digunakan untuk pelunasan utang sindikasi. Sisanya, SUPR akan menggunakannya untuk pengembangan usaha dan modal kerja.

Hingga Maret 2013, manajemen Solusi Tunas Pratama telah mencairkan pinjaman senilai US$ 205 juta dari fasilitas pinjaman ini. Menurut Nobel, tahun ini, pihaknya akan fokus untuk ekspansi organik. "Tidak banyak pemain (perusahaan menara) yang menjual menaranya," kata dia. Oleh karena itu, ia akan memaksimalkan pada pembangunan menara sendiri.

Sejalan dengan adanya tambahan menara baru, Nobel optimistis tahun ini pendapatan SUPR bisa naik hingga 50%. Akhir tahun lalu, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 529,4 miliar. Jika target tercapai, maka SUPR akan mengantongi fulus hingga Rp 794,1 miliar.

Juliawati Gunawan, Direktur Keuangan SUPR menyatakan, "Kami optimistis target tercapai, karena (kinerja) kuartal I-2013, kami tumbuh signifikan," tuturnya. Pada tiga bulan pertama, pendapatan SUPR naik 52,31% menjadi Rp 162,66 miliar.

Sedangkan pada periode itu, laba bersih SUPR naik dari Rp 40,19 miliar menjadi Rp 51,8 miliar. Adanya tambahan menara membuat aset Solusi Tunas Pratama juga melesat. Jika pada akhir Maret 2012 lalu total aset SUPR hanya Rp 3,88 triliun, di Maret 2013, total aset menjadi Rp 5,18 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri