JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) baru saja mendapat tiga fasilitas pinjaman. Pinjaman tersebut masing-masing senilai US$ 315 juta, US$ 15 juta, dan Rp 465 miliar. Dengan kurs Rp 13.000 per dollar AS, total pinjaman yang diperoleh Solusi Tunas Pratama mencapai Rp 4,75 triliun. Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan SUPR, Juliawati Gunawan, mengatakan, masing-masing fasilitas pinjaman memiliki tenor 4,5 tahun. Sebesar US$ 350 juta dari total pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali alias refinancing total brigde loan US$ 790 juta yang diperoleh SUPR pada Desember 2014 lalu. Berdasarkan catatan pada laporan keuangan SUPR tahun 2014, Desember tahun lalu SUPR meneken perjanjian pinjaman yang diatur oleh BNP Paribas, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, ING Bank N.V., JP Morgan Chase Bank, N.A dan Standard Chartered Bank yang bertindak sebagai konsultan alias arrangers. Pinjaman tersebut berupa fasilitas USD term sebesar US$ 650 juta yang dicatat sebagai utang bank jangka panjang dan fasilitas USD equity bridge sebesar US$ 140 juta yang tercatat sebagai utang bank jangka pendek. Pinjaman USD term memiliki waktu jatuh tempo 6 bulan sedangkan USD equity bridge jatuh tempo 4 bulan. Tujuan pinjaman ini antara lain untuk refinancing semua pinjaman yang ada dan membiayai pembelian menara telekomunikasi.
SUPR memperoleh pinjaman Rp 4,75 triliun
JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) baru saja mendapat tiga fasilitas pinjaman. Pinjaman tersebut masing-masing senilai US$ 315 juta, US$ 15 juta, dan Rp 465 miliar. Dengan kurs Rp 13.000 per dollar AS, total pinjaman yang diperoleh Solusi Tunas Pratama mencapai Rp 4,75 triliun. Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan SUPR, Juliawati Gunawan, mengatakan, masing-masing fasilitas pinjaman memiliki tenor 4,5 tahun. Sebesar US$ 350 juta dari total pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai kembali alias refinancing total brigde loan US$ 790 juta yang diperoleh SUPR pada Desember 2014 lalu. Berdasarkan catatan pada laporan keuangan SUPR tahun 2014, Desember tahun lalu SUPR meneken perjanjian pinjaman yang diatur oleh BNP Paribas, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, ING Bank N.V., JP Morgan Chase Bank, N.A dan Standard Chartered Bank yang bertindak sebagai konsultan alias arrangers. Pinjaman tersebut berupa fasilitas USD term sebesar US$ 650 juta yang dicatat sebagai utang bank jangka panjang dan fasilitas USD equity bridge sebesar US$ 140 juta yang tercatat sebagai utang bank jangka pendek. Pinjaman USD term memiliki waktu jatuh tempo 6 bulan sedangkan USD equity bridge jatuh tempo 4 bulan. Tujuan pinjaman ini antara lain untuk refinancing semua pinjaman yang ada dan membiayai pembelian menara telekomunikasi.