Supreme Cable (SCCO) Targetkan Pendapatan Rp 5,3 Triliun di 2022, Ini Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang produksi kabel listrik, PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) optimistis tren pertumbuhan kinerja yang dicetak pada kuartal I 2022 akan terus berlanjut pada semester I 2022.

Direktur PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk Sani Iskandar Darmawan menjabarkan salah satu katalis positif adalah dorongan meredanya kasus Covid-19 yang berefek pada kemajuan penjualan atau sales yang dicetak SCCO.

"Saya rasa tren pertumbuhan tahun ini secara garis besar, akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Semester I 2022 ini pun tren pertumbuhannya akan mirip seperti apa yang kita lihat di kuartal I 2022," ujarnya pada paparan publik yang berlangsung virtual, Selasa (7/6).


Baca Juga: Supreme Cable Manufacturing (SCCO) bagi dividen Rp 61,67 miliar, simak jadwalnya

Pada kuartal I 2022, Perseroan mendulang peningkatan pendapatan 23,51% menjadi Rp 1,61 triliun bila dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,30 triliun. 

Pada pos laba bersih, SCCO juga mencatat kenaikan 45,76% menjadi sebesar Rp 86 miliar di kuartal I-2022, dari Rp 59 miliar di kuartal I-2021.

Tahun ini, SCCO menargetkan bisa meraih pendapatan Rp 5,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp 195,9 miliar.

Lebih lanjut, Sani menjelaskan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target adalah selalu mengikuti tender-tender yang ada, di manapun. Ia membidik proyek-proyek yang datang baik dari BUMN maupun swasta. Tak hanya itu, pihaknya juga selalu akan memberikan harga kompetitif untuk memenangkan tender.

"Mengenai proyek yang saat ini tengah kami bidik, itu cukup lumayan banyak, ya. Antara lain adalah proyek Kereta Api Cepat dimana dalam 3 paket, kami sudah dapat 1 paket, 2 paket lainnya akan tender pada 10 Juni mendatang," jelas Sani.

Ia menuturkan, nilai proyek ini sekitar Rp 250 miliar. 

Selain itu, SCCO juga membidik proyek smelter dengan nilai Rp 250 miliar. 

"Kami juga membidik proyek-proyek bandara, kami sedang membuat penawaran. Kira-kira untuk tahun ini, proyek tersebut bisa berjalan," urai Sani.

Ia menambahkan, SCCO juga terus akan memasuki semua segmen usaha, termasuk ritel untuk mengembangkan usahanya. Sani menyebutkan, pihaknya juga membidik kawasan Indonesia Timur yang sedang mengalami banyak pembangunan sebagai bentuk ekspansi di masa depan.

Baca Juga: Masih pandemi, Supreme Cable (SCCO) yakin kinerja bakal tumbuh tahun ini

Mengenai capex, Direktur Independen SCCO Teddy Rustiadi mengatakan tahun ini SCCO tidak mengalokasikan capex secara khusus sebab tidak memiliki rencana dalam penambahan aset tahun ini. 

Dia menjelaskan, pihaknya masih menunggu utilisasi secara efektif dari capex tahun lalu.

"Kami masih menunggu utilisasi capex efektif dari belanja modal tahun lalu, jadi belum ada capex lagi tahun ini," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi