JAKARTA. Penurunan peringkat surat utang Amerika Serikat (AS) oleh lembaga rating Standard and Poor's telah mengirimkan gelombang kejut ke negara-negara yang terlanjur menempatkan portofolio di obligasi terbitan Negeri Paman Sam. Para kreditur AS ini menyatakan reaksi beragam terkait turunnya peringkat utang negara Barrack Obama tersebut. China, saat ini tercatat sebagai kreditur terbesar AS dengan kepemilikan U.S Treasury mencapai US$ 1,16 triliun. Mengutip Bloomberg, kantor berita pemerintah China Xinhua memuat sikap pemerintah China terhadap pemangkasan peringkat ini. China minta AS serius mencari penyelesaian ketergantungan mereka pada utang. Jepang, yang tercatat sebagai pemegang surat utang AS terbesar kedua, mengaku tidak mempersoalkan turunnya peringkat utang AS dari AAA menjadi AA+. Inggris, yang menjadi kreditur AS terbesar ketiga juga tidak menjelaskan eksplisit tanggapannya terkait hal ini. "Dollar AS adalah mata uang kunci dunia," kata Business Secretary Vince Cable. Rusia juga menilai, pemangkasan rating ini dapat diabaikan. Sedangkan Perancis justru kompak dengan AS yang mempertanyakan alasan Standard and Poor's menggunting peringkat utang salah satu negeri pengkonsumsi energi terbesar dunia itu.
Surat utang AS turun peringkat, apa kata negara-negara kreditur utama?
JAKARTA. Penurunan peringkat surat utang Amerika Serikat (AS) oleh lembaga rating Standard and Poor's telah mengirimkan gelombang kejut ke negara-negara yang terlanjur menempatkan portofolio di obligasi terbitan Negeri Paman Sam. Para kreditur AS ini menyatakan reaksi beragam terkait turunnya peringkat utang negara Barrack Obama tersebut. China, saat ini tercatat sebagai kreditur terbesar AS dengan kepemilikan U.S Treasury mencapai US$ 1,16 triliun. Mengutip Bloomberg, kantor berita pemerintah China Xinhua memuat sikap pemerintah China terhadap pemangkasan peringkat ini. China minta AS serius mencari penyelesaian ketergantungan mereka pada utang. Jepang, yang tercatat sebagai pemegang surat utang AS terbesar kedua, mengaku tidak mempersoalkan turunnya peringkat utang AS dari AAA menjadi AA+. Inggris, yang menjadi kreditur AS terbesar ketiga juga tidak menjelaskan eksplisit tanggapannya terkait hal ini. "Dollar AS adalah mata uang kunci dunia," kata Business Secretary Vince Cable. Rusia juga menilai, pemangkasan rating ini dapat diabaikan. Sedangkan Perancis justru kompak dengan AS yang mempertanyakan alasan Standard and Poor's menggunting peringkat utang salah satu negeri pengkonsumsi energi terbesar dunia itu.