JAKARTA. Surat utang korporasi yang jatuh tempo hingga akhir semester pertama ini mencapai Rp 12,93 triliun dan US$ 10 juta. Surat utang jatuh tempo tersebut terdiri dari obligasi, sukuk, dan medium term notes (MTN). Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sebagian surat utang jatuh tempo merupakan surat utang terbitan perusahaan finansial seperti multifinance dan perbankan. Sebagian kecil merupakan utang perusahaan non finansial. Beberapa perusahaan non finansial yang menghadapi surat utang jatuh tempo, misalnya PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dengan obligasi jatuh tempo Rp 500 miliar pada akhir bulan ini, PT Indosat Tbk (ISAT) dengan obligasi dan sukuk jatuh tempo Rp 1,33 triliun, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan obligasi dan sukuk jatuh tempo Rp 300 miliar, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan total obligasi dan sukuk jatuh tempo Rp 300 miliar pada akhir Juni.
Surat utang jatuh tempo Rp 13 triliun
JAKARTA. Surat utang korporasi yang jatuh tempo hingga akhir semester pertama ini mencapai Rp 12,93 triliun dan US$ 10 juta. Surat utang jatuh tempo tersebut terdiri dari obligasi, sukuk, dan medium term notes (MTN). Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sebagian surat utang jatuh tempo merupakan surat utang terbitan perusahaan finansial seperti multifinance dan perbankan. Sebagian kecil merupakan utang perusahaan non finansial. Beberapa perusahaan non finansial yang menghadapi surat utang jatuh tempo, misalnya PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dengan obligasi jatuh tempo Rp 500 miliar pada akhir bulan ini, PT Indosat Tbk (ISAT) dengan obligasi dan sukuk jatuh tempo Rp 1,33 triliun, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan obligasi dan sukuk jatuh tempo Rp 300 miliar, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan total obligasi dan sukuk jatuh tempo Rp 300 miliar pada akhir Juni.