Surat utang multifinance mulai semarak



JAKARTA. Beberapa perusahaan pembiayaan tak kuasa menahan hasrat segera menerbitkan surat utang (obligasi). Multifinance memanfaatkan suku bunga murah pasca dipangkasnya menjadi 7,25%.

Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi jatuh tempo tahun ini Rp 47,89 triliun. Ada dua sektor utama yang memiliki nilai emisi jatuh tempo yakni perbankan Rp 21,33 triliun serta perusahaan pembiayaan sebesar Rp 20,72 triliun.

Pefindo menilai, perusahaan lebih memilih menerbitkan obligasi lantaran ongkos penerbitan lebih murah. Apalagi saat ini suku bunga sedang turun. Salah satu multifinance yang segera merilis obligasi adalah PT Federal International Finance (FIF Group).


Perusahaan ini tengah mempersiapkan penerbitan obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap III dengan proyeksi emisi Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. Ini merupakan bagian dari PUB II sebesar Rp 10 triliun.

Tahun lalu, FIF Group menerbitkan obligasi sebanyak dua kali. Tahap I Rp 3 triliun. Sementara tahap II sebesar Rp 1,5 triliun.

"Kami sedang bookbuilding. Periode bookbuilding belum bisa saya disclose saat ini," ujar Jerry Fandy, Head of Treasury and Funding FIF Group kepada KONTAN, Rabu (17/2).

Dia bilang, obligasi tahap III ini terdiri atas dua seri. Seri A berjangka waktu 370 hari dan seri B tenor tiga tahun. Selain obligasi, FIF juga akan mencari pendanaan lewat pinjaman perbankan dan kas.

Rilis bertahap

Tak mau ketinggalan, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Menurut I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, di tahun ini akan merilis dua-tiga obligasi. Strategi ini agar bisa menyesuaikan kebutuhan bisnis dan pasar modal.

Selain obligasi, Adira juga ingin meminjam bank dan pinjaman luar negeri. "Tahun ini kami menerbitkan obligasi Rp 4 triliun. Ini bagian dari PUB III Rp 8 triliun," terang Made. Rencana penerbitan tersebut lebih besar dari realisasi penerbitan obligasi tahun lalu yang sebesar Rp 979 miliar dan sukuk mudharabah Rp 500 miliar.

Adira hingga kini belum menentukan besaran obligasi yang akan diterbitkan pada tahap I. Adira sedang mempertimbangkan biaya dana. Tapi yang pasti, pendanaan Adira 50% dari obligasi, 30% dalam dollar AS dan sisanya joint financing dengan Bank Danamon.

Terakhir ada PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang akan menerbitkan obligasi di kuartal II hingga kuartal IV-2016. MTF rencananya merilis obligasi Rp 1,4 triliun. "Saat ini kami sedang mengumpulkan calon investor. Untuk penerbitan obligasi tahap I mungkin sekitar Rp 600 miliar," kata Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan MTF.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia