Surati Kim Jong Un, Pemimpin Separatis Donetsk Incar Kerja Sama dengan Korea Utara



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin separatis Donetsk, Denis Pushilin, dilaporkan telah mengirim surat kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada hari Senin (15/8) lalu. Dalam suratnya, Pushilin berharap bisa menjalin kerja sama di banyak sektor dengan Korea Utara.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pada hari Rabu (17/8) menyampaikan bahwa Pushilin menulis surat untuk memberi selamat kepada Kim pada hari pembebasan Korea 15 Agustus.

Dalam pesannya, Pushilin menyebut Donetsk dan Korea Utara memiliki nasib dan perjuangan yang sama untuk meraih kebebasan.


"Orang-orang di Donbas juga berjuang untuk mendapatkan kembali kebebasan dan keadilan hari ini, seperti yang dilakukan orang Korea 77 tahun yang lalu," tulis Pushilin seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Di Tengah Perang dengan Ukraina, Rusia Menyatakan Siap Menjual Senjata Canggih

Lebih lanjut, Pushilin yakin bahwa kerja sama bilateral akan sama-sama menguntungkan kedua negara.

Korea Utara jadi negara ketiga di dunia setelah Rusia dan Suriah yang mengakui Donetsk sebagai negara yang berdaulat. Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk menyatakan kemerdekaannya dari Ukraina pada bulan Juli lalu.

Mengutip AP News, Kementerian Luar Negeri Donetsk mengatakan duta besarnya untuk Rusia, Olga Makeeva, telah bertemu dengan duta besar Korea Utara untuk Rusia Sin Hong Chol di Moskow bulan lalu untuk membahas kerja sama ekonomi.

Disebutkan bahwa Sin melihat ada potensi besar untuk kerja sama bilateral dalam perdagangan dan bidang migrasi tenaga kerja

Baca Juga: Korut Minta Rakyatnya Tidak Lengah Setelah Deklarasikan Kemenangan Atas Covid-19

Ada juga indikasi bahwa Korea Utara juga sedang meninjau rencana untuk mengirim pekerja untuk proyek restorasi di wilayah Donetsk. Pengiriman pekerja itu diyakini mampu membantu ekonomi Korea Utara yang semakin buruk dalam dua tahun terakhir.

Namun, niat tersebut sepertinya bertentangan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Korea Utara dilaporkan juga sudah melakukan diskusi serupa dengan Luhansk. Korea Utara dilaporkan juga sudah melakukan diskusi serupa dengan Luhansk. Luhansk dan Donetsk bersama-sama membentuk wilayah Donbas, wilayah pabrik baja, tambang, dan industri lainnya di timur Ukraina.