Surga berburu aneka burung di Semarang (1)



Tak sulit bagi pehobi burung di Semarang untuk berburu aneka burung dan perlengkapan yang mereka sukai. Soalnya, di kota itu, ada  beberapa sentra penjualan burung. Salah satunya di Jalan Kartini, Semarang Timur.

Konon, sentra ini juga merupakan yang terlengkap dan terbesar. Maka, banyak orang Semarang tahu tempat yang suka dicari para pehobi burung ini.Patokannya bisa dari Simpang Lima. Dari sana, Anda hanya butuh berkendara sekitar 10 menit untuk sampai di Jalan Kartini. Lokasinya berada tepat di depan Pasar Langgar, yang menjual sayur-mayur dan aneka barang kelontong. Nah, di sepanjang 1 kilometer (km) jalan tersebut, ada sekitar 70 pedagang. Mereka berjualan di lapak-lapak beratap terpal dengan tiang pancang kayu atau bambu. Mereka menggelar dagangan di meja-meja dan sebagian digantung di tiang kayu. Selain di dalam lapak, ada juga pedagang yang hanya berjualan di pinggir jalan menggunakan alas tikar.Para pedagang menggelar dagangannya saban hari, mulai pukul 8 pagi hingga jam 5 sore. Beragam jenis burung ditawarkan di sini, mulai dari burung emprit, burung nuri, burung kenari, hingga burung hantu.Selain burung, mereka juga menjual beragam sangkar dengan aksesorisnya. Ada pula yang khusus menjual pakan burung. Adalah merupakan pemandangan yang biasa di mana burung dalam sangkar atau hanya sangkar saja digantung di dahan pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalan tersebut. Salah seorang pedagang, Gilang Agustan bercerita,  sentra ini sudah ada sebelum tahun 1990-an. Kondisinya belum seramai sekarang  karena baru ada beberapa pedagang saja yang mangkal. Barulah, mulai tahun 1990, jumlah pedagang terus bertambah. Alhasil, kini, Jalan Kartini menjadi salah satu surga bagi pehobi burung di Semarang dan Jawa Tengah, yang ingin mendapatkan koleksi  mereka.Kawasan ini cukup macet. Soalnya, para pedagang, pembeli dan berbagai kendaraan juga lewat jalan ini. Walaupun kondisinya padat dan lahan berjualan terbatas, namun para pedagang tetap memilih berjualan di lokasi ini. Maklum, dagangan mereka terbilang laris. Gilang yang berjualan pakan burung mengaku, bisa memperoleh omzet minimal Rp 3 juta setiap bulan. Pendapatan para pedagang burung dan sangkar bisa lebih besar lagi. Misalnya, Suyono yang bisa meraup omzet berkisar Rp 5 juta - Rp 20 juta sebulan.Mayoritas pengunjung sentra ini berasal dari Semarang dan sekitar Jawa Tengah. Namun, tidak jarang pula peminat burung dan turis yang datang dari Jakarta hingga Kalimantan. "Di sini terkenal, karena lengkap dan harga jualnya lebih murah di banding sentra lain di Jawa Tengah," klaim Gilang.Harga burung beragam. Burung kenari bisa mencapai Rp 1 juta atau lebih. Namun burung murah, seperti emprit  bisa hanya Rp 10.000. Harga  sangkar berkisar Rp 20.000 hingga ratusan ribu rupiah. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini