KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penetrasi internet fixed broadband di Indonesia masih tergolong rendah, baru sekitar 15% dari total jumlah rumah tangga di Indonesia yang menikmati akses internet unlimited. Hal ini terjadi karena masih mahalnya layanan konektivitas di Indonesia. Surge merupakan satu-satunya perusahaan penyedia konektivitas di Indonesia yang memiliki jaringan serat optik di 3 segmen yang berbeda yaitu jalur kereta api, jalur jalan tol, dan jalur jalan raya. Unggul dalam efisiensi biaya, Surge bermisi untuk dapat memberikan layanan konektivitas yang handal dan terjangkau. Dalam mengoptimalkan potensi infrastruktur yang dimiliki, sejak awal 2023 Surge juga mulai mengembangkan layanan konektivitas Fixed Wireless Access dengan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi global ternama di antaranya Qualcomm, China Huaxin Post & Telecom Technologies, Fujian Taikuk Technology Investment, Fiberhome, Baicells, dan perusahaan teknologi/telekomunikasi lainnya yang akan mentargetkan 10 juta rumah tangga di Pulau Jawa.
WIFI Genjot Pengembangan Fixed Wireless Access, Targetkan Pemerataan Internet Cepat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penetrasi internet fixed broadband di Indonesia masih tergolong rendah, baru sekitar 15% dari total jumlah rumah tangga di Indonesia yang menikmati akses internet unlimited. Hal ini terjadi karena masih mahalnya layanan konektivitas di Indonesia. Surge merupakan satu-satunya perusahaan penyedia konektivitas di Indonesia yang memiliki jaringan serat optik di 3 segmen yang berbeda yaitu jalur kereta api, jalur jalan tol, dan jalur jalan raya. Unggul dalam efisiensi biaya, Surge bermisi untuk dapat memberikan layanan konektivitas yang handal dan terjangkau. Dalam mengoptimalkan potensi infrastruktur yang dimiliki, sejak awal 2023 Surge juga mulai mengembangkan layanan konektivitas Fixed Wireless Access dengan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan teknologi global ternama di antaranya Qualcomm, China Huaxin Post & Telecom Technologies, Fujian Taikuk Technology Investment, Fiberhome, Baicells, dan perusahaan teknologi/telekomunikasi lainnya yang akan mentargetkan 10 juta rumah tangga di Pulau Jawa.