JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI)/WNI di Suriah kembali ke Tanah Air.Pemulangan ini akibat keamanan yang semakin tidak kondusif di negara tersebut. Sejak Februari-Mei lalu, Kementerian Luar Negeri telah memulangkan 233 orang, termasuk satu jenazah dalam 10 gelombang penerbangan. BNP2TKI kemudian memulangkan mereka ke daerah asalnya, di antaranya Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, serta Sulawesi Selatan."Saat ini sedang dipersiapkan pemulangan sekitar 30 TKI ke Indonesia, dari jumlah 103 TKI yang ada di penampungan Kedutaan Besar RI, Damaskus, Suriah," jelas Jumhur.Lanjut Jumhur, sejak terjadi konflik di Suriah, Maret 2011, pemerintah melalui Kemenlu membentuk tim penanganan penyelamatan TKI/WNI yang diberangkatkan langsung ke negara tersebut. (Imam Prihadiyoko/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Suriah bergolak, pemerintah terus pulangkan TKI
JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI)/WNI di Suriah kembali ke Tanah Air.Pemulangan ini akibat keamanan yang semakin tidak kondusif di negara tersebut. Sejak Februari-Mei lalu, Kementerian Luar Negeri telah memulangkan 233 orang, termasuk satu jenazah dalam 10 gelombang penerbangan. BNP2TKI kemudian memulangkan mereka ke daerah asalnya, di antaranya Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, serta Sulawesi Selatan."Saat ini sedang dipersiapkan pemulangan sekitar 30 TKI ke Indonesia, dari jumlah 103 TKI yang ada di penampungan Kedutaan Besar RI, Damaskus, Suriah," jelas Jumhur.Lanjut Jumhur, sejak terjadi konflik di Suriah, Maret 2011, pemerintah melalui Kemenlu membentuk tim penanganan penyelamatan TKI/WNI yang diberangkatkan langsung ke negara tersebut. (Imam Prihadiyoko/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News