JAKARTA. Setelah melemah pada Jumat (29/8) lalu, Indeks Harga Saham Gabungan kembali menguat di awal pekan pertama September. Indeks saham kemarin (1/9) ditutup naik 0,79% menjadi 5.177,62. Saham sektor barang konsumsi, manufaktur, keuangan memimpin kenaikan IHSG di tengah penguatan indeks bursa global. Pang Tek Djen, analis Sucorinvest Central Gani, menyebutkan, penguatan IHSG dipicu spekulasi Tiongkok meluncurkan kebijakan stimulus lanjutan. Dari dalam negeri, "Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2014 mencatatkan surplus lebih dari US$ 100 juta," tutur Pang, kemarin. Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, melihat IHSG pada hari ini (2/9) masih dipengaruhi spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut dia, peluang untuk mengerek harga BBM bersubsidi pada tahun ini lebih terbuka. "Hal ini dilakukan agar beban anggaran tahun depan dan tahun berikutnya lebih ringan," ungkap dia.
Surplus neraca dagang dorong IHSG
JAKARTA. Setelah melemah pada Jumat (29/8) lalu, Indeks Harga Saham Gabungan kembali menguat di awal pekan pertama September. Indeks saham kemarin (1/9) ditutup naik 0,79% menjadi 5.177,62. Saham sektor barang konsumsi, manufaktur, keuangan memimpin kenaikan IHSG di tengah penguatan indeks bursa global. Pang Tek Djen, analis Sucorinvest Central Gani, menyebutkan, penguatan IHSG dipicu spekulasi Tiongkok meluncurkan kebijakan stimulus lanjutan. Dari dalam negeri, "Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2014 mencatatkan surplus lebih dari US$ 100 juta," tutur Pang, kemarin. Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, melihat IHSG pada hari ini (2/9) masih dipengaruhi spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut dia, peluang untuk mengerek harga BBM bersubsidi pada tahun ini lebih terbuka. "Hal ini dilakukan agar beban anggaran tahun depan dan tahun berikutnya lebih ringan," ungkap dia.