Surplus neraca dagang Indonesia dan efeknya ke IHSG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca dagang Indonesia periode Agustus 2020 surplus US$ 2,33 miliar. Selama Januari-Agustus, neraca dagang Indonesia surplus US$ 11,05 miliar, membaik dari tahun lalu yang mengalami defisit sebesar US$ 2,06 miliar.

Nilai ekspor Indonesia periode Agustus sebesar US$ 13,07 miliar. Jumlah ini turun 4,62% dibandingkan ekspor di Juli 2020 dan turun sebesar 8,36% dibandingkan Agustus 2019.

Sepanjang Januari–Agustus 2020, nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 103,16 miliar, turun 6,51% dibandingkan dengan periode yang sama di 2019. Ekspor melemah karena turunnya harga komoditas, seperti harga minyak dan batubara, yang turun 27,3% dan 23,2% di Agustus 2020 dibandingkan Agustus 2019.


Secara keseluruhan, sektor ekspor mengalami penurunan pada Agustus 2020 jika dibandingkan Agustus 2019. Hanya sektor pertanian yang masih tercatat naik.

Ekspor sektor migas turun 27,45%, sedang pertanian naik 1,04%. Lalu ekspor industri pengolahan turun 4,52%, serta sektor pertambangan dan lainnya turun 24,78%.

Impor Indonesia di Agustus mencapai US$ 10,74 miliar, atau naik 2,65% dibandingkan Juli 2020. Tapi bila dibandingkan Agustus 2019, impor Indonesia turun 24,19%.

Sepanjang Januari–Agustus 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 92,11 miliar. Angka ini turun 22,04% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Seluruh sektor impor mengalami penurunan jika dibandingkan realisasi di Agustus 2019. Sektor barang konsumsi turun 12,49%, bahan baku/penolong turun 24,93% dan barang modal turun 27,55%.

Pengaruh ke IHSG

IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (15/9) berada di 5.100,87, turun 1,18%. Indeks saham masih bereaksi negatif terhadap surplus neraca dagang Indonesia di Agustus 2020.

Hal ini karena surplus masih diikuti dengan perlambatan pada sisi ekspor maupun impor. Perlambatan pada sisi impor mengindikasikan permintaan yang masih lemah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata