KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia tetap berpotensi mencetak surplus pada April 2023. Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan, surplus neraca perdagangan April 2023 sebesar US$ 3,47 miliar atau naik dari US$ 2,91 miliar pada Maret 2023. Di balik peningkatan surplus neraca perdagangan tersebut, Damhuri melihat potensi penurunan baik nilai ekspor maupun impor.
Dari perhitungannya, nilai ekspor diperkirakan sebesar US$ 22,1 miliar atau turun 19,31% yoy. Pun bila dibandingkan bulan sebelumnya turun 6,21% mom.
Baca Juga: Ekonom Prediksi Surplus Neraca Dagang pada April 2023 Meningkat Ini didorong oleh normalisasi harga komoditas utama ekspor Indonesia. Tak hanya secara nilai, volume ekspor pun diperkirakan menurun. Selain karena kondisi negara mitra dagang, juga kondisi seasonal dalam negeri. "Permintaan negara mitra dagang masih relatif lemah, lalu ada juga faktor seasonal terbatasnya angkutan barang sehubungan perayaan Idul Fitri," terang Damhuri kepada Kontan.co.id, Jumat (12/5). Sedangkan nilai impor pada April 2023 diperkirakan sebesar US$ 18,6 miliar atau turun 5,98% yoy. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, in ijuga turun 5,98% yoy.
Baca Juga: Mobilitas Meningkat, Perekonomian Indonesia Kuartal I-2023 Diproyeksi di Atas 5% Penurunan impor juga disumbang oleh faktor musiman, sehubungan dengan perayaan Idul Fitri 2023.
Kondisi ini membuat adanya front loading impor pada bulan Maret 2023 untuk memenuhi permintaan yang meningkat untuk bulan Ramadan dan Idul Fitri. Namun, ada juga pengaruhi dari pertumbuhan investasi yang diyakini melambat, sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia yang menurun. Ini kemudian melemahkan prospek impor barang modal. Pun impor bahan baku dan penolong diperkirakan melemah sejalan permintaan ekspor produk manufaktur Indonesia yang masih melemah karena kondisi permintaan luar negeri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli