KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia masih konsisten mencatat surplus dalam lima tahun terakhir.

Hingga periode Januari–Agustus 2025, surplus neraca perdagangan mencapai US$29 miliar, melonjak 52,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Kena Sindir Anggota DPR, Boleh Koboy Tapi Ada Isinya

Reksa Dana Diburu, Investor dan Nilai Reksa Dana Mirae Asset Naik di Awal 2025

“Mesin ekspor kita siap mengisi kebutuhan ekonomi global,” ujar Purbaya dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Rabu (10/9/2025).

Ia menjelaskan, capaian tersebut ditopang oleh kinerja ekspor yang menembus US$185,3 miliar sepanjang delapan bulan pertama 2025, tumbuh 7,8% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sementara impor tercatat US$156,3 miliar atau naik 2,3% YoY, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekspor.

“Ini mencerminkan ekonomi domestik yang aktif baik dari sisi konsumsi maupun produksi,” kata Purbaya.

Lebih lanjut, ia menambahkan surplus perdagangan juga dipengaruhi kebijakan tarif resiprokal Indonesia yang hanya 19%, lebih rendah dibandingkan sejumlah negara lain.

Baca Juga: Purbaya Jadi Menkeu, Didik Madiyono Ditunjuk Jadi Plt Ketua Dewan Komisioner LPS

Selain itu, pemerintah terus memperluas akses pasar ekspor melalui penyelesaian perjanjian dagang seperti EU-CEPA serta langkah strategis bergabung dalam BRICS.

Dari sisi komoditas, ekspor terutama disumbang produk industri pengolahan, antara lain crude palm oil (CPO) dan turunannya, serta besi baja yang mencatat pertumbuhan kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News