Surplus neraca dagang topang rupiah ke Rp 13.418



JAKARTA. Keperkasaan rupiah kembali. Nilai mata uang Garuda terdongkrak signifikan setelah data ekonomi Amerika Serikat menyajikan rapor merah.

Di pasar spot, Kamis (15/10) posisi rupiah melesat 1,45% ke level Rp 13.418 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia valuasi rupiah unggul 1,98% di level Rp 13.288 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menuturkan memang untuk saat ini baik dari faktor internal dan eksternal keduanya memberikan dorongan yang sama positifnya bagi rupiah. Hanya saja memang faktor eksternal masih jauh lebih mendominasi.


Dari internal, data neraca perdagangan September 2015 positif karena surplus jauh di atas prediksi. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) surplus neraca perdagangan September 2015 menyentuh US$ 1,02 miliar. Angka ini naik jauh dari Agustus 2015 yang hanya US$ 433,8 juta.

Sehingga secara total sepanjang Januari – September 2015 neraca perdagangan sudah surplus US$ 7,13 miliar. "Ini menggelembungkan kembali kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia yang tentunya mendongkrak rupiah," tambah Rully.

Di saat yang bersamaan USD sedang terseok. “Sajian data ekonomi AS buruk dan semakin menegaskan peluang kenaikan suku bunga The Fed yang tertunda di tahun 2015,” papar Rully.

Kemarin Rabu (14/10), data penjualan ritel inti AS September 2015 turun ke level minus 0,3% dari sebelumnya minus 0,1%. Tidak hanya itu data PPI pun merosot tajam dari 0,0% menjadi minus 0,5% serta data penjualan ritel terlempar ke level minus 0,3% dari sebelumnya 0,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto