Surplus neraca dagang turun jadi US$ 895 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Oktober 2017 surplus sebesar US$ 895 juta, lebih rendah dari proyeksi sejumlah ekonom. Surplus tersebut juga jauh lebih rendah dibanding surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,76 miliar.

Surplus tersebut masih disumbang kenaikan kinerja ekspor. Namun, kenaikan impor juga tercatat cukup tinggi sehingga membuat surplusnya berkurang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai impor Oktober 2017 mencapai US$ 14,19 miliar. Angka itu naik 11,04% dibanding impor September. Bahkan secara tahunan atau year on year (yoy), nilai impor Oktober naik signifikan sebesar 23,33% yoy.

"Sehingga pergerakan impor sepanjang 2017, pada Oktober itu, naiknya agak tinggi. Dan kalau dilihat trennya di November dan Desember biasanya juga meningkat sejalan dengan pola kinerja ekspor," kata Suhariyanto, Rabu (15/11).

Sementara itu, nilai ekspor Oktober mencapai US$ 15,09 miliar. Angka itu naik 3,62% dibanding bulan sebelumnya dan naik 18,39% yoy.

Kenaikan ekspor tersebut didorong peningkatan harga sejumlah komoditas. Secara bulanan, harga komoditas yang naik antara lain, batubara, minyak kernel, dan tembaga. Sementara yang turun, diantaranya karet, emas, perak, dan kopra.

Secara kumulatif Januari-Oktober 2017, nilai ekspor dan impor masing-masing sebesar US$ 138,46 miliar dan US$ 126,68 miliar. Sehingga, surplus neraca perdagangan kumulatif Januari-Oktober 2017 mencapai US$ 11,78 miliar, lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2016 sebesar US$ 7,65 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini