Surplus neraca dagang turut mengangkat rupiah ke Rp 14.260 per dollar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil menguat menutup pekan ini di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), Jumat (15/3). Mengutip Bloomberg, di pasar spot rupiah menguat ke Rp 14.260 atau 0,38% dari posisi Rp 14.314 per dollar AS dalam sepekan. Sementara hari ini, rupiah mengut 0,13% .

Sementara, pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.310 per dollar AS atau melemah 0,40% dari posisi kemarin.

Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede menguatnya rupiah dipengaruhi faktor eksternal yakni sentimen negatif terhadap dollar. Perkembangan kesepakatan Brexit menjadi salah satu alasan menguatnya nilai poundsterling yang menyebabkan dollar tertekan.


Sedangkan pekan depan, rupiah akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen regional dan global. Di antaranya, menguatnya nilai Global Competitiveness Index (GCI) hingga hampir 48 poin, atau naik sebesar 0,75% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Selain itu, pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan Februari 2019 sebesar US$ 330 juta turut menopang rupiah.

Juga, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya akan turut mendorong penguatan rupiah.

Dari global, he Fed diharapkan tidak menaikkan suku bunga dalam rapat The Federal Reverse yang akan berlangsung 20 Maret 2019. “Termasuk juga kesepakatan brexit dan keadaan China masih menjadi sentimen global bagi rupiah ke depannya,” jelas Josua.

Dengan demikian, Josua memprediksi rupiah akan tetap bergerak di kisaran 14.200 per dollar AS – 14.350 per dollar AS pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto