JAKARTA. Meskipun transaksi berjalan mengalami defisit, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa mempertahankan posisi surplus yang didapatnya sejak tahun lalu. Surplus neraca pembayaran ini disinyalir bisa terjadi selama tiga bulan pertama 2015. Bank Indonesia (BI) secara resmi akan mengumumkan NPI terbaru pada pekan ini. BI memprediksi NPI pada triwulan pertama akan mengalami surplus, kendati nilainya lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu. "Masih surplus sekitar US$ 1,3 miliar," ujar Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, akhir pekan lalu. Pada triwulan pertama 2014 NPI surplus sebesar US$ 2,07 miliar. Surplus menyusut karena aliran masuk modal asing atawa inflow tertekan selama Maret. Pada bulan itu, inflow hanya US$ 3,5 miliar, kendati dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 5,43 triliun.
Surplus neraca pembayaran diperkirakan menyusut
JAKARTA. Meskipun transaksi berjalan mengalami defisit, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa mempertahankan posisi surplus yang didapatnya sejak tahun lalu. Surplus neraca pembayaran ini disinyalir bisa terjadi selama tiga bulan pertama 2015. Bank Indonesia (BI) secara resmi akan mengumumkan NPI terbaru pada pekan ini. BI memprediksi NPI pada triwulan pertama akan mengalami surplus, kendati nilainya lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu. "Masih surplus sekitar US$ 1,3 miliar," ujar Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI, akhir pekan lalu. Pada triwulan pertama 2014 NPI surplus sebesar US$ 2,07 miliar. Surplus menyusut karena aliran masuk modal asing atawa inflow tertekan selama Maret. Pada bulan itu, inflow hanya US$ 3,5 miliar, kendati dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 5,43 triliun.