Surplus neraca perdagangan cetak rekor, simak pergerakan harga komoditas pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Oktober 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada Oktober 2021 sebesar US$ 5,73 miliar. 

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, nilai surplus neraca perdagangan ini kembali mencetak rekor tertingginya melebihi posisi Agustus 2021 yang tercatat US$ 4,74 miliar. 

Surplus jumbo pada Oktober 2021 ini tak lepas dari pergerakan harga komoditas perdagangan Indonesia, baik itu komoditas minyak dan gas (migas) maupun non migas. 


“Dengan pergerakan harga komoditas pada bulan Oktober 2021 ini memberi pengaruh pada kinerja ekspor dan impor, sehingga berpengaruh pada neraca perdagangan,” ujar Margo, Senin (15/11) via video conference. 

Baca Juga: Surplus neraca perdagangan Indonesia cetak rekor US$ 5,73 miliar pada Oktober 2021

Margo merinci, dari komoditas migas, harga minyak mentah Indonesia di dunia atau Indonesian Crude Price (ICP) tercatat US$ 81,8 per barel atau naik 13,30% mtm. Dan kalau dibandingkan dengan Oktober 2020, ini meroket 114,87% yoy. 

Kemudian, dari sisi non migas, ada peningkatan harga pada komoidtas batubara sebesar 27,58% mtm, minyak kernel yang naik 26,62% mtm, dan minyak kelapa sawit naik 10,62% mtm, serta komoidtas karet, tembaga, timah, dan alumunium. 

Kemudian ada juga komoditas non migas yang mengalami penurunan harga, seperti nikel yang tercatat turun tipis 0,07% mtm. 

Nah, dengan pergerakan harga tersebut, tercatat nilai ekspor pada Oktober 2021 sebesar US$ 22,03 miliar atau naik 6,89% mtm dan secara tahunan naik 53,35% yoy. 

Sementara nilai impor tercatat US$ 16,29 miliar atau naik 0,36% mtm atau secara tahunan naik 51,06% yoy. 

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham saat IHSG diprediksi kembali melemah hari ini (15/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi