KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Agustus 2023 diyakini akan kembali mencetak surplus. Bahkan, meningkat dari surplus bulan sebelumnya. Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan, surplus neraca perdagangan Agustus 2023 sebesar US$ 1,5 miliar, naik dari US$ 1,31 miliar pada Juli 2023. Meski demikian, Faiz memperkirakan baik ekspor maupun impor pada bulan lalu akan menurun.
Dari hitungannya, nilai ekspor diperkirakan sebesar US$ 19,98 miliar atau turun 18,79% secara bulanan. Ini disebabkan oleh normlasiasi harga komoditas.
Baca Juga: Nilai dan Volume Ekspor Naik, Surplus Neraca Perdagangan Diproyeksi Menggendut "Pada bulan lalu, nilai CPO, alumunium, dan tembaga harganya turun, sehingga ini mengurangi kinerja ekspor," terang Faiz kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9). Sedangkan nilai impor diperkirakan sekitar US$ 18,45 miliar atau turun 5,72% secara bulanan. Penurunan impor memang tidak sedalam ekspor, karena manufaktur yang masih ekspansif. Nah, bila dibandingkan dengan Agustus 2023, Faiz memperkirakan nilai ekspor akan turun 28,4% YoY dan impor turun 16,7% YoY. Senada dengan Faiz, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, surplus neraca perdagangan pada bulan Agustus 2023 mungkin mencapai US$ 1,67 miliar. Namun, David memberi catatan, nilai ekspor dan impor akan menurun. Ia meyakini ekspor akan turun 19,17% YoY dan impor menurun 5,89% YoY.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Agustus 2023 Diprediksi Naik Ini seiring dengan perlambatan pertumbuhan harga komoditas baik ekspor dan impor. Namun khusus untuk impor, David memberi catatan bahwa penurunannya bukan berarti ada penurunan permintaan dari dalam negeri. "Ini murni karean pergerakan harga komoditas, sehingga impornya menurun," tandas David. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi