Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Susut Hingga 70%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca perdagangan diperkirakan masih akan mencetak surplus pada awal tahun ini. Namun, surplusnya ditaksir berkurang signifikan. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, keuntungan neraca perdagangan pada bulan Januari 2022 sebesar US$ 300 juta. 

Josua mengatakan, penurunan surplus ini didorong oleh penurunan baik dari sisi ekspor maupun dari sisi impor. 


“Dari pola musiman 5 tahun terakhir, baik ekspor maupun impor diperkirakan turun secara bulanan di bulan Januari 2022,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/2). 

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Menyusut

Josua memerinci, ekspor pada bulan Januari 2022 diperkirakan sebesar US$ 20,64 miliar. Bila dibandingkan dengan posisi Desember 2021 yang sebesar US$ 22,38 miliar, ini nampak menurun 7,77% month to month (mtm). 

Menurut Josua, penurunan ekspor secara bulanan ini juga dipengaruhi oleh larangan ekspor batubara dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan domestik. Padahal, batubara ini memegang lebih dari 15% dari total ekspor Indonesia. 

“Dengan demikian, larangan ekspor ini berdampak signifikan pada kinerja ekspor pada bulan Januari 2022,” jelas Josua. 

Tidak hanya dari sisi kebijakan batubara, penurunan ekspor juga dipengaruhi oleh permintaan negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China, Amerika Serikat (AS), dan India yang mengalami penurunan. 

Baca Juga: DRI Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Januari 2022 Susut Signifikan

Dari sisi harga komoditas, harga komoditas batubara menurun. Hanya, masih ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti Crude Palm Oil (CPO) yang naik 55,86% mtm dan karet naik 3,30% mtm. 

Editor: Noverius Laoli