KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan Indonesia diproyeksi menurun pada Februari 2023. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, memperkirakan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari sebesar US$ 3,24 miliar atau turun dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 3,87 miliar. Sementara itu, Josua menilai kinerja ekspor pada Februari diperkirakan tumbuh 5% secara tahunan atau year on year (yoy) dari bulan sebelumnya yang tercatat 16,37% yoy. “Kami melihat harga komoditas cenderung berada lebih rendah dari bulan sebelumnya, terutama batu bara yang telah berada di bawah level US$ 200 per ton,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (14/3).
Baca Juga: Neraca Perdagangan pada Februari Diramal Menipis, Ini Alasannya Sementara itu, dari sisi volume pun, jumlah hari produksi pada Februari akan lebih sedikit, dengan demikian dari sisi volume ekspor kami perkirakan akan lebih rendah. Sementara itu, dari sisi impor, laju impor diperkirakan akan berkisar 9,75% yoy dari bulan sebelumnya 1,27% yoy. Menurutnya, meskipun efek musiman pada Februari di mana jumlah hari yang lebih sedikit dari bulan sebelumnya, Dia melihat ada potensi terbalik, mengingat Februari ini tepat satu bulan sebelum memasuki bulan Ramadan.