TOKYO. Transaksi neraca berjalan Jepang pada bulan September 2015 surplus sebanyak ¥ 1,5 triliun atau setara US$ 11,9 miliar. Surplus tersebut lebih banyak disebabkan penurunan harga minyak dunia serta pelemahan nilai tukar yen yang mengakibatkan produk-produk asal Jepang kini memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar internasional. Hal ini disampaikan Kementerian Keuangan Jepang pada paparannya Selasa (10/11), seperti diberitakan Bloomberg. Meski begiru, perolehan surplus transaksi berjalan Jepang itu lebih rendah dari hasil survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom, yang memperkirakan surplus sebesar ¥ 2,15 triliun. Efek pelemahan yen ternyata juga memicu pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Negeri Sakura. Alhasil, pendapatan dari sektor pariwisata pun semakin membesar.
Surplus neraca perdagangan Jepang US$ 11,9 miliar
TOKYO. Transaksi neraca berjalan Jepang pada bulan September 2015 surplus sebanyak ¥ 1,5 triliun atau setara US$ 11,9 miliar. Surplus tersebut lebih banyak disebabkan penurunan harga minyak dunia serta pelemahan nilai tukar yen yang mengakibatkan produk-produk asal Jepang kini memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar internasional. Hal ini disampaikan Kementerian Keuangan Jepang pada paparannya Selasa (10/11), seperti diberitakan Bloomberg. Meski begiru, perolehan surplus transaksi berjalan Jepang itu lebih rendah dari hasil survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom, yang memperkirakan surplus sebesar ¥ 2,15 triliun. Efek pelemahan yen ternyata juga memicu pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Negeri Sakura. Alhasil, pendapatan dari sektor pariwisata pun semakin membesar.