Surplus Neraca Perdagangan Juli 2023 Diprediksi Turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan barang Juli 2023 diyakini masih tetap surplus. Namun, akan menurun dari surplus pada bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan surplus neraca perdagangan Juli 2023 sebesar US$ 2,66 miliar, atau menurun dari US$ 3,45 miliar pada bulan sebelumnya.

Josua bilang, penurunan surplus neraca perdagangan barang bulan lalu dipengaruhi oleh penurunan ekspor secara bulanan.


"Di tengah potensi penurunan volume ekspor yang terindikasi dari penurunan kinerja aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia," terang Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (11/8).

Baca Juga: Penurunan Ekspor Pertambangan Berdampak Pada Kinerja Ekspor Barang

Dari perhitungan Josua, ekspor pada bulan Juli 2023 diyakini sebesar US$ 20,33 miliar atau turun dari US$ 20,61 miliar pada bulan sebelumnya.

Pun bila dibandingkan dengan ekspor Juli 2022, nilai ekspor pada bulan laporan akan turun 20,49% yoy.

Meski demikian, Josua bilang, penurunan bulanan ekspor cenderung masih terbatas mengingat harga dari komoditas ekspor Indonesia meningkat secara rata-rata dibandingkan bulan sebelumnya.

Seperti harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sekitar 10,4% mom pun batubara naik 3,5% mom.

Sedangkan nilai impor pada bulan Juli 2023 diperkirakan sebesar US$ 17,65 miliar. Ini meningkat tipis dibandingkan capaian impor Juni 2023 sebesar US$ 17,15 miliar.

"Mempertimbangkan aktivitas manufaktur dalam negeri yang dalam fase ekspansif dan data ekspor China ke Indonesia yang naik," tuturnya.

Namun, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, impor Juni 2023 diperkirakan akan tergerus 17,25% yoy.

Baca Juga: PDB Kuartal II Melaju, Peluang Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3% pada 2023 Semakin Kuat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat