KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat semakin menipis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan barang pada Juli 2024 mencapai US$ 0,47 miliar, atau turun US$ 1,92 miliar dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,39 miliar. Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang menilai, neraca perdagangan Indonesia berpotensi defisit ke depannya. Namun menurutnya defisit tersebut bukan berarti hal yang negatif. Sebab, dengan meningkatnya investasi asing dan mobilitas aktivitas ekonomi yang semakin solid, impor memang perlahan ada kecenderungan naik.
Surplus Neraca Perdagangan Makin Tipis, Akankah Balik Arah Jadi Defisit?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat semakin menipis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan barang pada Juli 2024 mencapai US$ 0,47 miliar, atau turun US$ 1,92 miliar dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,39 miliar. Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang menilai, neraca perdagangan Indonesia berpotensi defisit ke depannya. Namun menurutnya defisit tersebut bukan berarti hal yang negatif. Sebab, dengan meningkatnya investasi asing dan mobilitas aktivitas ekonomi yang semakin solid, impor memang perlahan ada kecenderungan naik.