KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan barang Indonesia berpotensi menyusut pada Mei 2023. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan laporan sekitar US$ 3,04 miliar. Ini menurun dari capaian surplus neraca perdagangan pada April 2023 yang sebesar US$ 3,94 miliar.
Meski memang mencatat penurunan surplus, tetapi Faisal melihat adanya peningkatan baik kinerja ekspor maupun impor bila dibandingkan bulan sebelumnya. "Impor dan ekspor secara bulanan akan meningkat, setelah pada April 2023 ada libur Idul Fitri," terang Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6).
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Mei 2023 Mungkin Menurun Menjadi US$ 1 Miliar Faisal pun memerinci. Ekspor Mei 2023 akan berada di kisaran US$ 20,58 miliar atau naik 6,76% mom. Katanya, ini karena aktivitas ekonomi sudah mulai normalisasi pasca libur panjang pada masa Idul Fitri yang jatuh pada April 2023. Namun, bila dibandingkan dengan Mei 2022, nilai ekspor diyakini turun 4,29% yoy. Ini karena turunnya harga komoditas dan risiko perlambatan ekonomi global. Sedangkan nilai impor diyakini ada di kisaran US$ 17,51 miliar atau naik 14,15% mom. Sama dengan ekspor, peningkatan impor juga akibat mulai bergeraknya ekonomi setelah libur Idu FItri. Namun, bila dibandingkan dengan Mei 2022, kinerja impor diperkirakan tergerus 5,86% yoy.
Baca Juga: Ekonom : Surplus Neraca Perdagangan Mei 2023 di Kisaran US$ 2,9 Miliar-US$ 3 Miliar Penurunan secara tahunan disebabkan oleh kombinasi penurunan harga komoditas, perlambatan ekonomi global, serta Indonesia yang mendekati tahun politik. "Makin dekat tahun politik, memicu aksi wait and see dalam kegiatan investasi maupun produksi," tandas Faisal. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari