Surplus Neraca Transaksi Berjalan Berlanjut di Kuartal I 2023, Ini Penjelasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, neraca transaksi berjalan pada kuartal I-2023 akan surplus US$3,8 miliar atau sekitar 1,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Neraca transaksi berjalan yang surplus tersebut, dipengaruhi oleh kinerja neraca perdagangan barang yang masih mencatatkan surplus. Selain itu mempertimbangkan harga komoditas ekspor yang masih di atas level sebelum pandemi sekalipun terus mengalami normalisasi.

Meski mencetak surplus, Josua menyebut kalau neraca transaksi berjalan pada Kuartal-I ini lebih rendah dibandingkan surplus transaksi berjalan pada kuartal II-2022 hingga kuartal IV-2022.


Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya surplus neraca perdagangan yang sepanjang kuartal I-2023 tercatat $12,3 miliar.

Baca Juga: Transaksi Berjalan Masih Akan Mencetak Surplus

Sementara itu, neraca transaksi finansial dan modal juga diperkirakan surplus $3,8 miliar ditopang oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio.

“Seperti yang kita ketahui, realisasi PMA pada kuartal I-2023 tercatat US$12 miliar, sementara aliran modal asing di pasar keuangan sepanjang kuartal I-2023 tercatat net inflow sekitar US$4,7miliar,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (22/5).

Jadi secara keseluruhan, neraca pembayaran pada kuartal I-2023 diperkirakan akan mencetak surplus US$7,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto