KONTAN.CO.ID - SEOUL – Neraca transaksi berjalan Korea Selatan (Korsel) menambah deretan data statistik yang mengindikasikan dunia tengah terancam resesi. Per April, neraca transaksi berjalan Korsel berujung defisit akibat merosotnya nilai ekspor di saat pembayaran dividen saham meningkat. Memang nilai defisit current account Korsel terbilang mini, hanya US$ 0,66 miliar. Namun yang patut menjadi catatan, ini merupakan kali pertama dalam tujuh tahun terakhir, current account Korsel mengalami defisit. Di bulan sebelumnya, neraca berjalan Korsel memperlihatkan surplus senilai US$ 4,82 miliar. Dividen saham yang dibayarkan perusahaan Korsel ke warga asing mencapai US$ 6,78 miliar di bulan April, naik dari nilai per Maret, yaitu US$ 2,62 miliar. Mayoritas perusahaan Korsel membayarkan dividen ke pemegang saham pada April.
Surplus Perdagangan Korsel yang Menipis Menguatkan Ancaman Resesi Global
KONTAN.CO.ID - SEOUL – Neraca transaksi berjalan Korea Selatan (Korsel) menambah deretan data statistik yang mengindikasikan dunia tengah terancam resesi. Per April, neraca transaksi berjalan Korsel berujung defisit akibat merosotnya nilai ekspor di saat pembayaran dividen saham meningkat. Memang nilai defisit current account Korsel terbilang mini, hanya US$ 0,66 miliar. Namun yang patut menjadi catatan, ini merupakan kali pertama dalam tujuh tahun terakhir, current account Korsel mengalami defisit. Di bulan sebelumnya, neraca berjalan Korsel memperlihatkan surplus senilai US$ 4,82 miliar. Dividen saham yang dibayarkan perusahaan Korsel ke warga asing mencapai US$ 6,78 miliar di bulan April, naik dari nilai per Maret, yaitu US$ 2,62 miliar. Mayoritas perusahaan Korsel membayarkan dividen ke pemegang saham pada April.