KONTAN.CO.ID - Di tengah kondisi bisnis dan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, datang pengumuman mengejutkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Baru-baru ini, lembaga tersebut merilis data terkait kondisi neraca perdagangan sepanjang 2020 yang pecah rekor dalam sejarah Indonesia. Surplus yang dicatat memang fantastis, mencapai US$ 21,74 miliar. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang mengalami defisit US$ 3,59 miliar. Angka statistik yang demikian besar harusnya membuat bangga para pemangku kepentingan di sektor ini, khususnya Menteri Perdagangan. Tapi kenyataannya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi secara terang-terangan menyatakan surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2020 tidak sehat. Bahkan, ia mengaku surplus tersebut cukup mengganggu dirinya.
Surplus Tidak Sehat
KONTAN.CO.ID - Di tengah kondisi bisnis dan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, datang pengumuman mengejutkan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Baru-baru ini, lembaga tersebut merilis data terkait kondisi neraca perdagangan sepanjang 2020 yang pecah rekor dalam sejarah Indonesia. Surplus yang dicatat memang fantastis, mencapai US$ 21,74 miliar. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang mengalami defisit US$ 3,59 miliar. Angka statistik yang demikian besar harusnya membuat bangga para pemangku kepentingan di sektor ini, khususnya Menteri Perdagangan. Tapi kenyataannya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi secara terang-terangan menyatakan surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2020 tidak sehat. Bahkan, ia mengaku surplus tersebut cukup mengganggu dirinya.