KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dalam perjalanan untuk menyambut pemilihan umum (pemilu) pada awal tahun 2024. Bila menilik ke belakang, jalan menuju pemilu tak selalu mulus. Salah satunya, terkait dengan para pelaku usaha yang menahan untuk melakukan ekspansi bisnis maupun investasi. Hasil survei Bank Central Asia (BCA) justru menunjukkan hasil yang berbeda pada jelang Pemilu tahun 2024.
Kepala Ekonom BCA, David Sumual, mengungkapkan, momen pemilu tahun depan cenderung tak terlalu memengaruhi minat ekspansi para pelaku usaha.
Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 1 Triliun, Ini Rincian Penggunaan Belanja Modal Temas (TMAS) "Survei kami terhadap 670 nasabah BCA pada April 2023 menunjukkan masa Pemilu 2024 tak memberi dampak signifikan terhadap minat para pelaku usaha untuk ekspansi," tutur David, Rabu (10/5) di Jakarta. Ini ditunjukkan dari 61,9% responden yang menyatakan pemilu 2024 tak memengaruhi minat ekspansi ke depan. Sebanyak 25,5% responden bahkan menyatakan ada tambahan minat untuk melakukan ekspansi saat masa jelang Pemilu 2024. Sementara 12,6% responden atau sisanya mengatakan kalau pemilu 2024 mengurangi minat mereka untuk ekspansi usaha. David juga menuturkan, sebanyak 46,3% responden menyatakan ingin mengajukan kredit baru. Jumlah ini meningkat dari survei sebelumnya yang menunjukkan hanya sekitar 41% responden saja.
Baca Juga: Siap Bersaing Lagi di Pemilu 2024, Biden Sebut Trump Bisa Merusak Demokrasi David menyebut ini berita baik. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa permintaan domestik cukup kuat, sehingga para pengusaha berpikir untuk terus melakukan ekspansi di tengah situasi yang ada. "Para pengusaha sadar, bahwa mereka harus menaikkan kapasitas utilisasi karena permintaan domestik yang cukup kuat," tandas David. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli