JAKARTA. Penurunan keyakinan konsumen yang sudah terjadi sejak Februari lalu masih bakal berlanjut. Hasil survei konsumen yang digelar Bank Indonesia April lalu menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) melemah 4,7 poin menjadi 102,5 dibanding Maret. Posisi ini merupakan paling rendah sejak 2011. Penurunan IKK terjadi karena pesimistis konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan turunnya kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Hasil survei BI ini menyebutkan, responden dengan pengeluaran lebih dari Rp 5 juta per bulan merupakan yang mengalami penurunan IKK terbesar. Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 3-6 bulan mendatang diperkirakan mulai melemah. Hal ini seiring dengan penundaan rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Responden memperkirakan, tekanan terhadap kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau Indeks Ekspektasi Harga pada Juli 2012 melemah 8 poin menjadi 178,1. "Ekspektasi ini dipengaruhi oleh penundaan rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada April lalu," ungkap BI dalam survey yang dirilis bulan ini. Melemahnya tekanan kenaikan harga akan terjadi pada semua kelompok komoditas. Penurunan terbesar akan terjadi di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 18,7 poin dari 175,7 menjadi 156,9. Sementara itu, kelompok bahan makanan penurunannya merupakan yang terkecil, yakni sebesar 6,2 poin menjadi 179,9. Sementara itu, ketersediaan barang dan jasa menjadi alasan utama yang mempengaruhi melemahnya tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang, yakni sampai Oktober 2012.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Survei BI: Keyakinan konsumen Indonesia terjungkal
JAKARTA. Penurunan keyakinan konsumen yang sudah terjadi sejak Februari lalu masih bakal berlanjut. Hasil survei konsumen yang digelar Bank Indonesia April lalu menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) melemah 4,7 poin menjadi 102,5 dibanding Maret. Posisi ini merupakan paling rendah sejak 2011. Penurunan IKK terjadi karena pesimistis konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan turunnya kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Hasil survei BI ini menyebutkan, responden dengan pengeluaran lebih dari Rp 5 juta per bulan merupakan yang mengalami penurunan IKK terbesar. Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 3-6 bulan mendatang diperkirakan mulai melemah. Hal ini seiring dengan penundaan rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Responden memperkirakan, tekanan terhadap kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau Indeks Ekspektasi Harga pada Juli 2012 melemah 8 poin menjadi 178,1. "Ekspektasi ini dipengaruhi oleh penundaan rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada April lalu," ungkap BI dalam survey yang dirilis bulan ini. Melemahnya tekanan kenaikan harga akan terjadi pada semua kelompok komoditas. Penurunan terbesar akan terjadi di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 18,7 poin dari 175,7 menjadi 156,9. Sementara itu, kelompok bahan makanan penurunannya merupakan yang terkecil, yakni sebesar 6,2 poin menjadi 179,9. Sementara itu, ketersediaan barang dan jasa menjadi alasan utama yang mempengaruhi melemahnya tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang, yakni sampai Oktober 2012.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News