KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, kinerja penjualan eceran akan mengalami kontraksi atau menurun pada April 2025.

Menurunnya penjualan eceran tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2025 diperkirakan mencapai 231,1, lebih rendah atau mencatatkan kontraksi sebesar 2,2% year on year (yoy), setelah tumbuh 5,5% pada Maret 2025.

Direktur Eksekutif??? Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan, kinerja penjualan eceran pada April 2025 yang mengalami kontraksi adalah kelompok barang peralatan informasi dan komunikasi terkontraksi 20,4% yoy, perlengkapan rumah tangga lainnya terkontraksi 11,3%, serta makanan, minuman, dan tembakau terkontraksi 1,7% yoy.

Rekam Jejak Bank DBS Indonesia Ciptakan Dampak Sosial Bagi Masyarakat Rentan

“Perkembangan penjualan eceran pada periode laporan turut dipengaruhi oleh faktor base effect dari kinerja penjualan tahun sebelumnya, dimana periode HKBN Idulfitri jatuh pada 9-10 April 2024,” tutur Denny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/5).

Baca Juga: Survei BI Ketersediaan Lapangan Kerja Menurun di April 2025, Apindo Buka Suara

Sementara itu, sejumlah kelompok yang tercatat meningkat dan masih menopang penjualan eceran April 2025 adalah, kelompok suku cadang dan aksesori sebesar 10,2% yoy, dan bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 4,1% yoy.

Kemudian, subkelompok dandang juga tetap tumbuh 6,4% yoy meski termoderasi dari bulan sebelumnya.

Lebih lanjut, BI mencatat penjualan eceran pada April 2025 diperkirakan terkontraksi sebesar 6,9% secara bulanan atau month to month (mtm), dari sebelumnya yang tumbuh 13,6% mtm.

Denny membeberkan, dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juni 2025 dan September 2025 diperkirakan menurun.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 148,3 dan 155,5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News