JAKARTA. Hasil survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pertumbuhan kredit (outstanding) pada 2011 diperkirakan sebesar 20,5%-22,3%. Sementara itu, khusus kredit properti residensial dan komersial diharapkan masing-masing akan tumbuh 25,7% dan 18,9%.Survei yang sama menunjukkan kalangan perbankan optimistis permintaan kredit baru pada kuartal ketiga 2011 meningkat dibandingkan kuartal kedua 2011. Meskipun dari segi laju pertumbuhan, lebih lambat dibandingkan kuartal kedua 2011.Ini tecermin pada penurunan nilai saldo bersih tertimbang (SBT) dari 92,3% menjadi 69,4% dalam Survei Perbankan Triwulan III-2011 yang dipublikasikan BI pekan lalu.Secara keseluruhan, permintaan kredit masih didominasi kelompok nasabah lama (57,6%). Melambatnya permintaan kredit baru terbesar terjadi pada kredit konsumsi, yakni dari SBT 68,9% menjadi 28,5%. Diikuti kredit modal kerja dari 78,7% menjadi 46,6%, dan kredit investasi dari 71,2% menjadi 65,2%."Pada kredit konsumsi hampir semua jenisnya mengalami perlambatan permintaan, kecuali permintaan kartu kredit dan kendaraan bermotor," ungkap Tim Statistik Sektor Riil, Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter BI dalam laporannya.Adapun dari segi aplikasi permohonan kredit yang disetujui bank pada kuartal ketiga ini relatif sama dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni rata-rata sebesar 9,3%.Laporan survei menyebutkan pula mengenai optimisme responden di kalangan perbankan terhadap penyaluran kredit baru pada kuartal keempat. Target pertumbuhan kredit baru pada kuartal terakhir diperkirakan mencapai 29,6%.Survei Kegiatan Perbankan dilakukan tim BI kepada 43 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta dengan pangsa kredit mewakili 80% nilai total kredit bank umum secara nasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Survei BI: Rata-rata pertumbuhan kredit perbankan tahun ini 20,5%-22,3%
JAKARTA. Hasil survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pertumbuhan kredit (outstanding) pada 2011 diperkirakan sebesar 20,5%-22,3%. Sementara itu, khusus kredit properti residensial dan komersial diharapkan masing-masing akan tumbuh 25,7% dan 18,9%.Survei yang sama menunjukkan kalangan perbankan optimistis permintaan kredit baru pada kuartal ketiga 2011 meningkat dibandingkan kuartal kedua 2011. Meskipun dari segi laju pertumbuhan, lebih lambat dibandingkan kuartal kedua 2011.Ini tecermin pada penurunan nilai saldo bersih tertimbang (SBT) dari 92,3% menjadi 69,4% dalam Survei Perbankan Triwulan III-2011 yang dipublikasikan BI pekan lalu.Secara keseluruhan, permintaan kredit masih didominasi kelompok nasabah lama (57,6%). Melambatnya permintaan kredit baru terbesar terjadi pada kredit konsumsi, yakni dari SBT 68,9% menjadi 28,5%. Diikuti kredit modal kerja dari 78,7% menjadi 46,6%, dan kredit investasi dari 71,2% menjadi 65,2%."Pada kredit konsumsi hampir semua jenisnya mengalami perlambatan permintaan, kecuali permintaan kartu kredit dan kendaraan bermotor," ungkap Tim Statistik Sektor Riil, Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter BI dalam laporannya.Adapun dari segi aplikasi permohonan kredit yang disetujui bank pada kuartal ketiga ini relatif sama dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni rata-rata sebesar 9,3%.Laporan survei menyebutkan pula mengenai optimisme responden di kalangan perbankan terhadap penyaluran kredit baru pada kuartal keempat. Target pertumbuhan kredit baru pada kuartal terakhir diperkirakan mencapai 29,6%.Survei Kegiatan Perbankan dilakukan tim BI kepada 43 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta dengan pangsa kredit mewakili 80% nilai total kredit bank umum secara nasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News