Survei DRI: Keyakinan Konsumen Meningkat pada Juni 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei Danareksa Research Institute (DRI) menunjukkan, keyakinan konsumen meningkat pada Juni 2022. Ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2022 yang sebesar 90,9 atau naik 0,7% mom dari 90,3 pada bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Rima Prama Artha mengatakan, peningkatan IKK pada bulan Juni 2022 ini didorong peningkatan mobilitas seiring penurunan kasus harian Covid-19.

“Pengurangan restriksi mobilitas ini memungkinkan masyarakat untuk aktivitas masyarakat lebih tinggi. Ini bahkan terjadi baik di sektor esensial maupun non esensial,” tutur Rima dalam laporan terkait Survei Konsumen edisi Juli 2022 yang diterima Kontan.co.id belum lama ini.


Meski meningkat, IKK dari survei DRI ini berada di zona pesimistis atau indeks di bawah 100. Hal ini seiring dengan peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang memberikan dampak pada peningkatan berbagai harga barang dan jasa.

Baca Juga: Keyakinan Konsumen Turun, Daya Beli Riil Masyarakat Masih Terjaga

Selain itu, peningkatan harga termasuk harga pangan juga memengaruhi keyakinan konsumen. Peningkatan harga pangan ini terutama karena suplai yang lebih rendah daripada permintaan.

Bila menilik dua komponen IKK, terpantau Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Saat Ini sebesar 58,6 atau naik 2,8% mom dari 57,1 pada bulan sebelumnya. Menurut Rima, peningkatan IKE Saat Ini didorong oleh keyakinan konsumen akan kondisi pendapatan dan keinginan pembelian barang tahan lama.

Sedangkan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat menurun 0,1% mom menjadi 115,1. Ini karena masyarakat khawatir akan kondisi ketersediaan pekerjaan dalam enam bulan ke depan.

Menariknya, meski IKK meningkat, keinginan konsumen untuk membeli barang nampak menurun 2,0%. Keinginan membeli barang ini menurun terutama pada masyarakat kelas menengah dan kelas bawah. Hal ini terkait dengan peralatan rumah tangga dan pembelian kendaraan bermotor.

Menurut Rima, ini tak melulu sebab daya beli terganggu, tetapi masyarakat masih terlihat hati-hati dalam membelanjakan uangnya karena masih ada ketidakpastian terkait pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Masyarakat Cenderung Hati-Hati Berbelanja, Indeks Keyakinan Konsumen Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat