Survei : Elektabilitas Gus Ipul-Puti Guntur masih unggul di Jatim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Menjelang masa kampanye pemilihan gubernur 2018, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mulai menyusun strategi untuk menarik suara. 

Khusus di Jawa Timur,  hasil survei Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang dilakukan awal Februari 2018 mengungkapkan suara pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno masih lebih unggul dari Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto.   Peneliti Senior KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan, survei dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden yang dipilih dengan metode acak bertingkat di kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Hasilnya, elektabilitas pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno masih unggul dengan perolehan dukungan 53,7% dari pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto yang memperoleh dukungan 46,3% suara di Jawa Timur.


"Selisih sekitar 7,4% merupakan modal awal bagi Gus Ipul dan Puti Guntur, apalagi jika melihat bahwa popularitas mereka masih dibawah kompetitornya masing-masing", tukas Kunto, Kamis (22/2).

Meski begitu, pendukung Gus Ipul dan Puti belum bisa bernafas lega karena jika dikalkulasi dengan marjin kesalahan sampling pasangan Khofifah-Emil masih bisa mengungguli pasangan Gus Ipul-Puti.

Survei ini memiliki margin of error (MoE) +/- 4% pada interval kepercayaan 95%.

"Popularitas Khofifah berada di urutan pertama (94,1%), disusul oleh Gus Ipul (90,9%), dan Emil (48,7%), sedangkan Puti dikenal oleh hanya 28,5% responden," tambah Kunto.

Menurut KedaiKOPI, ada beberapa faktor yang mendongkrak elektabilitas Gus Ipul. Salah satunya, faktor petahana sehingga dipersepsi oleh pemilih sebagai calon yang lebih berpengalaman dan faktor persepsi religiusitas yang dilekatkan pada sosok Gus Ipul.

Terlebih faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih Gubernur dan wakil Gubernur (75,4%) disusul oleh faktor kesukuan (40,1%), dan faktor petahana atau pengalaman (30,5).    Sementara itu, Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio menambahkan, dengan keunggulan elektabilitas pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno seharusnya masih bisa diangkat dengan mendongkrak popularitas calon Wakil Gubernurnya.

"Popularitas Puti bisa jadi faktor penting dalam menentukan hasil pilkada. Tapi bila Puti gagal mengangkat popularitasnya maka Khofifah-Emil akan mudah menyusul dan meraih kemenangan," tambah Hendri.   Satu lagi yang membuat kontestasi politik di Jawa Timur ini unik adalah 43,7% pemilih menentukan pilihannya di hari-hari tenang dan bahkan di hari H pemilihan. Mereka yang menentukan pilihannya di fase akhir pilkada tersebar secara merata sebgai pendukung kedua pasangan calon.

Hendri menyatakan bahwa kedua pasangan calon harus bekerja keras untuk meyakinkan mereka yang akan menentukan pilihannya di etape akhir pilkada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi