KONTAN.CO.ID - Survei menunjukkan, guru-guru di Singapura adalah guru yang paling aktif menggunakan teknologi kecerdasan buatan dalam kegiatan belajar mengajar. Survei terhadap guru-guru di seluruh dunia ini dilakukan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Tujuannya, untuk membantu negara-negara meninjau kebijakan untuk meningkatkan profesi guru mereka. Hasilnya, laporan ini memberikan informasi tentang pendidikan guru dan pengembangan profesional, beban kerja, keyakinan instruksional dan praktik mengajar.
Guru Singapura Paling Aktif Gunakan AI
Sekitar 3.500 guru dan kepala sekolah di 145 sekolah menengah dan 10 sekolah menengah swasta di Singapura disurvei dari April hingga Agustus 2024. Di seluruh dunia, ada 194.000 guru di 55 sistem pendidikan ikut serta dalam survei ini. Dilansir dari The Straits Times, 75% guru di Singapura menggunakan AI untuk mengajar atau mendukung pembelajaran siswa. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dibandingkan 36% di antara guru-guru di negara lain, setidaknya hingga hasil survei diumumkan pada 7 Oktober 2025. Di Singapura, 82% guru sepakat bahwa penggunaan AI membantu mereka merumuskan atau meningkatkan rencana pelajaran mereka. Sebanyak 74% dari responden juga setuju bahwa AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas administratif. Baca Juga: Microsoft Ungkap 10 Profesi yang Berisiko Digantikan AI Jika dirinci lebih dalam, guru Singapura paling sering menggunakan AI untuk:- Mempelajari dan meringkas topik secara efisien: 77%
- Menghasilkan umpan balik siswa atau komunikasi dengan orang tua: 69%
- Membuat rencana pelajaran atau kegiatan 65%
- Membantu siswa melatih keterampilan baru dalam skenario kehidupan nyata: 40%
- Menyesuaikan tingkat kesulitan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa: 40%
- Menilai dan menandai pekerjaan siswa: 34%
- Meninjau data tentang partisipasi atau kinerja siswa: 28%
- Mendukung siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus: 16%