Survei: Harga emas bisa amblas ke bawah US$ 1.300



LONDON. Harga emas cenderung turun cukup tahun ini, dan diproyeksikan turun lagi sampai tahun 2014. Demikian hasil survei harga tahun 2013 yang digelar konsultan emas dari Thomson Reuters GFMS yang disampaikan Kamis, (12/9).

Hasil survei itu menyebutkan harga emas diproyeksikan turun ke bawah harga US$ 1.300 per ounce di akhir tahun 2014 nanti, setelah stimulus moneter Amerika Serikat ditarik dan disusul dengan naiknya tingkat suku bunga bank.

Konsultan emas berharap, harga rata-rata emas bisa bertahan di US$ 1.350 per ounce tahun depan, atau turun 7% dari harga 2013 di posisi US$ 1.446 per ounce. Sedangkan posisi support terlihat antara harga US$ 1.200 dan US$ 1.250 per ounce.


Penyebab turunnya harga emas menurut konsultan emas itu adalah, rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mengurangi stimulus moneter dan menghentikan stimulus di pertengahan tahun 2014.

"Dan yang paling penting adalah, ketika mereka (The Fed) mulai berbicara tentang menaikkan suku bunga yang cenderung menempatkan tekanan pada pasar," kata Rhona O'Connell, salah satu kepala riset logam di GFMS.

Namun, kata dia, harga emas berpeluang naik jika geopolitik di Timur Tengah memanas, atau ada negosiasi kenaikan plafon utang AS. Jika salah satu peristiwa ini terjadi, maka ada peluang harga emas naik sampai US$ 1.500 di awal 2014 .

Saat ini, harga turun sekitar seperlima, dan menyentuh level terendah tiga tahun pada bulan Juni lalu di harga US$ 1.180,71 per ounce. Penurunan harga emas saat itu terjadi  karena The Fed mengumumkan rencana pembatasan stimulus tahun ini, dan menghentikan stimulus pada pertengahan tahun 2014.

Saat ini, harga emas berada di sekitar US$ 1360 per ounce, turun sebesar US$ 540 dari posisi tertingginya pada Juli 2011 lalu di harga US$ 1.920,30 per ounce .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri