JAKARTA. Dikotomi calon presiden Jawa dan Non Jawa ternyata sudah tak lagi menjadi alasan seseorang untuk menentukan pilihan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2009. Hal tersebut terungkap dalam survei yang digelar oleh Lembaga Riset Indonesia (LRI).Presiden LRI Johan Silalahi mengatakan dari hasil survey LRI yang diselenggarakan terhadap 1.500 responden di 33 provinsi, terdapat 74,9 % responden yang menyatakan bahwa faktor Presiden dari suku Jawa atau luar Jawa tidak lagi signifikan sebagai alasan untuk memilih seorang capres pada pilpres 2009. "Pemilih sekarang lebih cerdas, yang terpenting mereka memilih capres yang punya kompetensi terbaik," katanyaHasil survei tersebut juga mengungkapkan bahwa, saat ini justru faktor usia muda-tua yang sangat berpengaruh sebagai pertimbangan untuk memilih capres dan cawapres. "Mayoritas responden atau sebesar 58% memilih capres/cawapres yang ideal berasal dari usia muda," ujarnya. Berbagai pergeseran dikotomi dalam pertimbangan memilih presiden terjadi karena masyarakat Indonesia sudah jenuh dengan sistem politik dan ekonomi yang tak juga membawa perubahan. Sebab itu terjadi pergeseran persepsi di masyarakat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: