Survei: Mayoritas ingin Jokowi presiden lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun ketiga memimpin Indonesia, Presiden Joko Widodo mendulang angka kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi. Namanya juga masih populer dengan elektabilitas yang cukup untuk terpilih lagi menjadi presiden periode 2019-2024.

Berdasarkan survei Penelitan dan Pengembangan Kompas, sebagian besar responden menganggap Jokowi layak memimpin Indonesia selama dua periode.

Tim peneliti litbang mengajukan pertanyaan "Sudah berhasil atau belumkan Jokowi dalam menjalankan kerja kepresidenan selama tiga tahun ini?". Sebanyak 70 responden menjawab Jokowi berhasil menjalankan pekerjaannya selama tiga tahun terakhir.

Angka tersebut meningkat 4% dibandingkan survei Litbang Kompas periode sebelumnya.

Sementara itu, 18% responden menjawab Jokowi belum berhasil menjaalankan pekerjaannya. Penilaian negatif tersebut menurun 4% daripada hasil survei Litbang Kompas sebelumnya.

Selebihnya, sebanyak 9% responden menjawab tidak tahu dan 3% responden tidak menjawab.

Pertanyaan berikutnya yang diajukan yakni "Menurut Anda, layak atau tidakkah Jokowi menjabat presiden dua periode?". Sebagian besar responden, tepatnya 66% menjawab "Ya".

Dibanding hasil survei Litbang Kompas sebelumnya, angka tersebut meningkat 9%. Sementara responden tang menjawab "Tidak (layak)" yakni sebesar 20%. Sementara itu, sebanyak 10% responden menjawab tidak tahu dan 4 persen tidak menjawab.

Hal ini berkaitan dengan kepuasan kinerja pemerintah yang meningkat dari 63,1% menjadi 70,8%. Sehingga elektabilitas Jokowi untukk dipilih lagi kembali menguat dari 56,4%(survei April 2017) menjadi 65,9 persen (Survei Oktober 2017).

Survei Litbang Kompas menggunakan metode pemilihan sampel acak bertahap (multistage random sampling). Populasinya adalah seluruh WNI berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

Adapun jumlah sampelnya 1.200 responden yang diambil dari 32 provinsi di Indonesia. Margin of error kurang lebih sebesar 2,83 pada tingkat kepercayaan 95%. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia