KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak covid-19 memasuki Indonesia, Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menangani sektor kesehatan dan sektor ekonomi. Misalnya, salah satu upaya mengungkit ekonomi yang terdampak adalah dengan memberikan bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM) atau Banpres Produktif. BPUM senilai Rp 2,4 juta diberikan agar pelaku usaha mikro dapat bertahan di tengah pandmei Covid-19. Demi mengetahui efektivitas bantuan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan pemantauan di sejumlah wilayah kepada 1.261 usaha mikro. Mengutip dokumen evaluasi pelaksanaan Bantuan Pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM-Banpres Produktif) yang diterima Kontan, 69 % penerima bantuan telah mencairkan dana Banpres tersebut dan 31 % penerima bantuan belum mencairkan dana bantuan.
Survei pelaksanaan Banpres Produktif, mayoritas digunakan untuk membeli bahan baku
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak covid-19 memasuki Indonesia, Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menangani sektor kesehatan dan sektor ekonomi. Misalnya, salah satu upaya mengungkit ekonomi yang terdampak adalah dengan memberikan bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM) atau Banpres Produktif. BPUM senilai Rp 2,4 juta diberikan agar pelaku usaha mikro dapat bertahan di tengah pandmei Covid-19. Demi mengetahui efektivitas bantuan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan pemantauan di sejumlah wilayah kepada 1.261 usaha mikro. Mengutip dokumen evaluasi pelaksanaan Bantuan Pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM-Banpres Produktif) yang diterima Kontan, 69 % penerima bantuan telah mencairkan dana Banpres tersebut dan 31 % penerima bantuan belum mencairkan dana bantuan.