JAKARTA. Hasil survei PT Price Waterhouse Coopers (PWC) Indonesia menunjukkan, peningkatan modal perbankan selama satu atau dua tahun ke depan tidak akan signifikan. Hampir 48% bankir yang menjadi responden menyatakan tidak mempunyai rencana menambah modal dalam jangka pendek. Sedangkan 14% bankir memutuskan menunggu dan melihat perkembangan pasar. Tapi, PWC memprediksi, sepanjang 2011 pertumbuhan pinjaman dan deposito di 96% industri perbankan bisa mencapai dua digit. "Strategi yang akan digunakan perbankan untuk mengejar pertumbuhan dua digit ini yakni dengan melakukan organic growth daripada mengakuisisi," ungkap Ashley Wood, Penasihat Teknis PwC Indonesia. Selain itu, perluasan jaringan kantor cabang terlihat sebagai fokus utama operasional, lebih dari 36% bankir merencanakan untuk membuka sekitar 25 kantor cabang di tahun kelinci ini. Namun, hanya 17% memperkirakan kantor cabang mereka akan tetap dalam jumlah yang sama. PWC mencatat, tujuan perbankan memperluas jaringan untuk dapat melayani penyaluran pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berkenaan dengan masalah operasional, kapitalisasi dan efisiensi biaya menjadi perhatian utama para bankir eksekutif senior, kurang dari seperempat atau 24% menyatakan kesulitan mengetahui di mana dan bagaimana melakukan penghematan biaya di bank mereka. Survei juga menunjukkan pandangan para bankir terbagi dalam hambatan-hambatan yang dapat menghalangi pencapaian proyeksi pertumbuhan industri mereka. Bankir mengemukakan, tahun ini kompetisi tidak termasuk dalam tiga hambatan utama, namun peraturan dirasakan sebagai kendala terbesar di tahun ini, diikuti oleh pencapaian pegawai berbakat dan situasi politik. Ashley bilang 55% bankir mengatakan keprihatinan akan kelangkaan pegawai berbakat. Namun hanya 16% yang memilih untuk menggunakan remunerasi keuangan sebagai cara untuk menarik dan mempertahankan pegawai berbakat, di mana sisanya lebih memilih cara-cara non keuangan seperti pelatihan dan program mentoring yang berfokus pada pengembangan karier. Bukan hanya masalah ekonomi, namun situasi politik juga sebagai satu dari tiga hambatan utama pertumbuhan di 201. Menurut Ashley, situasi politik yang relatif stabil di Indonesia, namun campur tangan politik muncul sebagai ke dalam umum untuk sektor perbankan di seluruh dunia. Informasi saja, responden yang digunakan dari survei PwC Indonesia berasal dari senior eksekutif perbankan Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Survei : Penambahan modal bank selama dua tahun mendatang tak signifikan
JAKARTA. Hasil survei PT Price Waterhouse Coopers (PWC) Indonesia menunjukkan, peningkatan modal perbankan selama satu atau dua tahun ke depan tidak akan signifikan. Hampir 48% bankir yang menjadi responden menyatakan tidak mempunyai rencana menambah modal dalam jangka pendek. Sedangkan 14% bankir memutuskan menunggu dan melihat perkembangan pasar. Tapi, PWC memprediksi, sepanjang 2011 pertumbuhan pinjaman dan deposito di 96% industri perbankan bisa mencapai dua digit. "Strategi yang akan digunakan perbankan untuk mengejar pertumbuhan dua digit ini yakni dengan melakukan organic growth daripada mengakuisisi," ungkap Ashley Wood, Penasihat Teknis PwC Indonesia. Selain itu, perluasan jaringan kantor cabang terlihat sebagai fokus utama operasional, lebih dari 36% bankir merencanakan untuk membuka sekitar 25 kantor cabang di tahun kelinci ini. Namun, hanya 17% memperkirakan kantor cabang mereka akan tetap dalam jumlah yang sama. PWC mencatat, tujuan perbankan memperluas jaringan untuk dapat melayani penyaluran pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Berkenaan dengan masalah operasional, kapitalisasi dan efisiensi biaya menjadi perhatian utama para bankir eksekutif senior, kurang dari seperempat atau 24% menyatakan kesulitan mengetahui di mana dan bagaimana melakukan penghematan biaya di bank mereka. Survei juga menunjukkan pandangan para bankir terbagi dalam hambatan-hambatan yang dapat menghalangi pencapaian proyeksi pertumbuhan industri mereka. Bankir mengemukakan, tahun ini kompetisi tidak termasuk dalam tiga hambatan utama, namun peraturan dirasakan sebagai kendala terbesar di tahun ini, diikuti oleh pencapaian pegawai berbakat dan situasi politik. Ashley bilang 55% bankir mengatakan keprihatinan akan kelangkaan pegawai berbakat. Namun hanya 16% yang memilih untuk menggunakan remunerasi keuangan sebagai cara untuk menarik dan mempertahankan pegawai berbakat, di mana sisanya lebih memilih cara-cara non keuangan seperti pelatihan dan program mentoring yang berfokus pada pengembangan karier. Bukan hanya masalah ekonomi, namun situasi politik juga sebagai satu dari tiga hambatan utama pertumbuhan di 201. Menurut Ashley, situasi politik yang relatif stabil di Indonesia, namun campur tangan politik muncul sebagai ke dalam umum untuk sektor perbankan di seluruh dunia. Informasi saja, responden yang digunakan dari survei PwC Indonesia berasal dari senior eksekutif perbankan Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News