Survei Visa: Indonesia tertinggal soal keuangan



JAKARTA. Masyarakat Indonesia termasuk yang masih sangat kurang pemahamannya dan pengetahuannya mengenai keuangan. Hal ini terungkap dari hasil survey Visa mengenai Barometer Global Financial Literacy 2012 yang dilakukan di 28 negara. Dari survey tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-27. Di atas Pakistan dan di bawah Vietnam. Adapun di peringkat tiga teratas dari survey tersebut adalah Brazil, Meksiko, dan Australia. Survey dilakukan terhadap 25.500 partisipan di ke-28 negara sepanjang Februari-April 2012. "Rendahnya pengetahuan masyarakat Indonesia soal pengelolaan keuangan ini bisa terlihat dari paling jarangnya para orang tua di Indonesia berbicara mengenai topik keuangan dengan anak-anak mereka. Rata-rata hanya 5,5 hari dalam setahun. Di Meksiko rata-rata 41,7 hari," ujar Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad, Selasa (5/6) saat meluncurkan situs www.practicalmoneyskills.co.id Situs tersebut merupakan upaya Visa untuk membantu masyarakat membuat anggaran dan rencana tabungan. Pengemasannya yang ringan dan mudah dipahami juga memberikan pengenalan pada pengunjung situs tentang produk-produk keuangan. General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia Steve Martha menambahkan, di Indonesia masyarakat yang sudah melakukan jasa perbankan hanya 40-50 juta orang. Dari seluruh masyarakat Indonesia, masih kurang dari 25% yang mengenal bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: