Survey LSI: Elektabilitas Prabowo-Sandi turun 1% karena hoaks Ratna Sarumpaet



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei dampak kasus berita bohong atau hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet terhadap sentimen dan elektabilitas capres-cawapres. 

Hasilnya, survei itu menunjukkan bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif kepada pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Ratna adalah aktivis yang sebelumnya juga menjadi salah seorang juru bicara Prabowo-Sandiaga. Kebohongan Ratna berpengaruh terhadap pasangan Prabowo-Sandiaga. "Kasus hoaks Ratna Sarumpaet merugikan Prabowo," ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat memaparkan hasil survei, Jakarta, Selasa (23/10). 


Berdasarkan survei, 57,2% reseponden pernah mendengar hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, 38,7% tidak pernah mendengar dan 4,1% tidak menjawab. 

Saat ditanya apakah kasus hoaks Ratna Sarumpaet membuat mendukung, sama saja atau lebih tidak mendukung capres, responden memberikan jabatan beragam. 

Sebanyak 25% menyatakan lebih mendukung Jokowi, 48,8% sama saja, 6,6% lebih tidak mendukung, dan 19,6% tidak menjawab. Sementara untuk Prabowo, 11,6% responden menyatakan lebih mendukung, 49,8% sama saja, 17,9% lebih tidak mendukung dan 20,7% tidak menjawab. 

"Jadi ada 17,9% publik yang menjadi lebih tidak mendukung Prabowo," kata Ikrama. 

Dari sisi elektabilitas pada September 2018, sebelum ada kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Jokowi-Ma'ruf Amin 53,2%, Prabowo-Sandiaga Uno 29,2% dan 17,6% belum memutuskan. 

Sementara pasca kasus hoaks Ratna Sarumpaet, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin naik jadi 57,7% pada Oktober 208. Sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno justru turun menjadi 28,6%. Adapun persentase yang belum memutuskan menyusut tinggal 13,7 persen. 

Dari data itu LSI Denny JA menarik kesimpulan bahwa aksi hoaks Ratna Sarumpaet membuat pemilih yang masih mengambang lebih terdorong memilih Jokowi. 

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 dengan jumlah 1.200 responden diseluruh Indonesia. Metode sampling yang digunakan yakni multistage random sampling dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error plus minus 2,8%. Survei juga dilengkapi dengan FGD, analisis media dan indepth interview.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei LSI: Pasca Kasus Hoaks Ratna Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Turun 1 Persen"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti