KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan spesialis rekrutmen profesional global, Robert Walters pada hari ini merilis survey gaji tahunan. Survey ini membahas disiplin perekrutan selama tahun 2018 dan prediksi untuk tahun depan. Sepanjang 2018, pasar tenaga kerja Asia Tenggara tercatat cukup kuat. Apalagi ada kegiatan pemilu yang diadakan di Asia Tenggara sepanjang tahun ini dan tahun depan yang memiliki dampak pada kegiatan rekrutmen. Di seluruh wilayah, telah terlihat peningkatan upaya oleh perusahaan untuk merekrut bakat lokal, sebagian karena kebijakan dan rekomendasi pemerintah. Bisnis terus memperluas secara global dan ini telah mendorong permintaan untuk bakat "
glocal", atau bakat lokal dengan pengalaman internasional.
Selain itu, dampak digitalisasi, bagaimanapun, mencapai jauh melampaui sektor teknologi dan terlihat permintaan yang signifikan bagi para profesional dengan kemampuan digital yang relevan. Eric Mary, Country Manager untuk Indonesia, Robert Walters menyampaikan pihaknya telah mengamati kejadian di mana perusahaan menghabiskan banyak waktu dan mengadakan beberapa putaran wawancara untuk mengisi posisi yang baru dibuat, yang menyebabkan hilangnya kandidat yang baik. Manajer perekrutan perlu lebih tegas untuk mempertahankan minat calon kandidat yang kuat, terutama ketika merekrut untuk peran khusus. Karyawan yang berkualitas selalu mencari peluang untuk memperluas pengalaman mereka melalui eksposur ke luar negeri, penempatan kerja, kursus bisnis profesional atau pertukaran pekerjaan. Untuk mempertahankan bakat, manajer perekrutan harus memastikan mereka memenuhi kebutuhan berkinerja tinggi dengan rencana pengembangan karir jangka panjang. Berdasarkan survei kami, ada empat faktor utama yang menentukan kepuasan kerja untuk kandidat yakni remunerasi, keseimbangan kehidupan kerja, umpan balik dan dorongan dari manajemen, dan pelatihan & peluang. Pada skala 1-10, para profesional Indonesia memberikan skor 7 untuk seberapa puas mereka dengan gaji mereka dan 68% profesional mengharapkan kenaikan gaji lebih dari 10% pada tahun 2019. Kesempatan lebih terbuka lebar bagi para profesional yang menguasai dwibahasa dan kultur perusahaan pada tahun depan. "Beberapa perusahaan lokal kan ingin ekspansi ke luar negeri, pemerintah juga ingin ekspor lebih banyak. Jadi mereka butuh orang-orang yang bisa berkomunikasi khususnya bahasa Inggris dan tahu mengenai kultur perusahaan," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/11). Survei Gaji juga menjelaskan beberapa persyaratan perekrutan dan kenaikan gaji dari industri-industri utama yang bergerak maju di tahun 2019. Sorotan tersebut meliputi akuntansi dan keuangan, perbankan dan jasa keuangan, SDM, hukum, penjualan dan pemasaran, supply chain & procurement dan IT. Sektor Teknologi & Informasi pada tahun 2018, pertumbuhan berkelanjutan e-commerce, start-up, dan peningkatan upaya digitalisasi didorong oleh aktivitas perekrutan yang kuat di sektor TI dan teknologi. Akan ada tingkat rekrutmen yang kuat pada tahun 2019. Profesional dengan keahlian dalam data science dan analitik akan sangat dibutuhkan, terutama mereka yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi big data dan memprediksi perilaku pelanggan. Pengembang perangkat lunak, insinyur, dan manajer produk juga akan sangat diminati. Gaji untuk kandidat ahli TI dan teknologi dapat meningkat sebanyak 50%. Sedangkan sektor Akuntansi & Keuangan misalnya, pertumbuhan e-commerce / start-up teknologi dan lebih banyak lagi perusahaan lokal Indonesia yang ingin berkembang secara regional akan melihat peningkatan permintaan kandidat yang terampil dalam dwibahasa dengan pengalaman kerja multinasional yang kuat.
Selain itu, perusahaan multinasional asing akan lebih memilih untuk mempekerjakan para profesional dengan sejarah karir yang stabil dan pengetahuan yang baik tentang peraturan di Indonesia. Analis bisnis yang kompeten dan profesional mitra bisnis pembiayaan komersial akan terus diminati, karena semua bisnis mencari untuk memperluas basis pelanggan mereka dan memenangkan pangsa pasar. Kenaikan gaji cenderung berada di kisaran 10-30%, tergantung pada peran senioritas dan ukuran perusahaan. Sedangkan di sektor Perbankan & Jasa Keuangan pertumbuhan digitalisasi akan melihat peningkatan permintaan untuk kandidat yang dilengkapi dengan keterampilan digital dan pengalaman manajemen perubahan. Karena peraturan baru International Financial Reporting Standards (IFRS) 17, pencari kerja dengan pengetahuan tentang peraturan, kepatuhan, dan perbaikan proses akan sangat dicari. Pada tahun 2018, kenaikan gaji di sektor perbankan dan jasa keuangan meningkat rata-rata 20-35%. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, dengan posisi premium di fintech dan perusahaan asuransi menawarkan paket gaji yang setara dengan sektor perbankan. Di sektor Sumber Daya Manusia, Hukum, Penjualan dan Pemasaran, dan Supply Chain & Procurement secara rerata kenaikan gaji diperkirakan sebesar 20%-30%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia